Find Us On Social Media :

Antara Panas Inti Bumi, Gerak Lempeng Tekntonik, dan Gempa

By Mentari Desiani Pramudita, Minggu, 29 Januari 2017 | 08:05 WIB

Panas Inti Bumi Pengaruhi Gerakan Lempeng Tektonik .

Intisari-Online.com- Lempeng tektonik adalah teori yang bisa diterima secara luas bahwa kerak Bumi dibagi menjadi beberapa bagian yang mengapung di sekitar mantel – lapisan antara inti dan kerak. Ilmu ini muncul tahun 1950-an. Namun ada beberapa bagian yang masih diperdebatkan oleh ilmuan.

Salah satu bagian yang masih diperdebatkan adalah bagaimana lempeng itu bergerak. Selama ini, ilmuan mengetahui jika kecepatan geraknya sekitar dua sampai 5 cm per tahun. Tapi ketika mereka mengelinding melewati satu sama lain, terjadi gempa bumi.

(Salah Satu Lempengan Es Terbesar di Antartika akan Segera Patah)

Atau ketika mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya – disebut batas divergen, gunung berapi akan mengeluarkan lavanya. Kejadian lain, ketika para lempeng itu saling bertemu. Ada yang bergerak ke atas membentuk pegunungan, sementara bagian yang terdorong ke bawah dan meleleh – ini disebut batas konvergen.

Menariknya, dalam beberapa dekade terakhir, menurut para ilmuan, lempengan bergerak pasif di sekitar mantel Bumi. Tapi sayangnya ini bukan hal baik karena dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, gerakan pasif itu menyebabkan tambahan panas dari inti Bumi.

Lempeng yang dimaksud adalah bagian East Pacific Rise. Ini merupakan lempeng tektonik yang berada di sepanjang Samudera Pasifik. Selama pengamatan, East Pacific Rise tidak sepenuhnya diam. Mereka bergerak di bawah lempeng lainnya. Sehingga tim menyatakan jika lempeng yang bergerak didorong oleh hawa panas inti Bumi.

(Fenomena Tektonik Sebabkan Letusan Merapi 2013)

Diperkirakan ada 50% dari lempeng tektonik yang terdorong hawa panas. Panasnya sekitar 20 terawatts dan mengalir antara inti dan mantel.

Menurut David B. Rowley, seorang ahli ilmu geofisika di University of Chicago, panas dari inti Bumi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap aliran panas dalam mantel dan lempeng tektonik.  Dengan kata lain, bagian yang panas menjadi naik sementara bagian dingin mulai tenggelam.

Terbayang jika panas itu ke luar dari lempengan tektonik? Mungkin sebaiknya jangan dibayangkan.