Penulis
Intisari-Online.com - “Nama saya Bana Alabed. Saya adalah seorang gadis Suriah berusia tujuh tahun dari Aleppo.” Begitulah pembukaan isi surat bocah Aleppo berusia tujuh tahun untuk Donald Trump si Presiden Amerika Serikat.
(10 Hal tentang Anak-anak Donald Trump)
Tidak sekali ini saja Bana menjadi bahan perbincangan. Awal Oktober tahun lalu namanya menjadi buah bibir setelah ia menceritakan kisah pilunya di akun media sosialnya, di Twitter-nya. Ia bercerita bagaimana setiap hari ia mendengar peluru berdesing, bom meledak, dan pudarnya mimpinya sebagai seorang guru.
Kini ia mengirimkan surat terbuka, khusus untuk Presiden AS terbaru, Donald Trump. Dalam surat itu ia berharap Trump melakukan sesuatu untuk anak-anak di Suriah laiknya yang ia lakukan terhadap anak-anak kandungnya.
Donald Trump yang terhormat,Nama saya Bana Alabed. Saya adalah seorang gadis cilik Suriah berusia tujuh tahun dari Aleppo.
Saya menghabiskan seluruh hidup saya di Suriah, sebelum meninggalkan wilayah timur Aleppo yang dikepung pada Desember tahun lalu.
Saya adalah bagian dari anak-anak Suriah yang menderita akibat perang Suriah.
Tapi kini, saya menemukan kedamaian di rumah baru saya di Turki.
Di Aleppo, saat saya masih di sekolah, bangunannya hancur karena pengeboman. Beberapa teman saya meninggal.
Saya sangat sedih dan berharap mereka bisa bermain dengan saya saat ini.
Di Aleppo saya tidak bisa bermain: itu kota mati.
Kini setelah saya berada di Turki, saya bisa pergi keluar dan menikmatinya.
Saya boleh pergi ke sekolah meskipun saya belum bisa. Itulah sebabnya perdamaian penting bagi semua orang termasuk Anda.
Namun, jutaan anak-anak Suriah tidak seperti saya sekarang, dan mereka masih menderita di berbagai belahan Suriah. Mereka menderita karena orang dewasa.
Saya tahu Anda akan menjadi Presiden Amerika Serikat, jadi bisakah Anda menyelamatkan anak-anak dan orang-orang Suriah?
Anda harus melakukan sesuatu untuk anak-anak Suriah karena mereka seperti anak-anak Anda yang layak mendapat kedamaian.
Jika Anda berjanji Anda akan melakukan sesuatu untuk anak-anak dari Suriah, saya sudah menjadi teman baru Anda.
Saya menunggu apa yang akan Anda lakukan untuk anak-anak Suriah.
Kita tahu, Pemerintah Turki—tempat Bana dan keluarganya sekarang tinggal—mendukung oposisi di Suriah. Namun, posisi Presiden Trump kini belum jelas. Presiden AS telah berulang kali menekankan keinginannya untuk mempererat hubungan dengan Rusia, dan didukung oleh Presiden Vladimir Putin.
Sementara Rusia adalah pendukung Presiden Suriah Assad di Suriah.
Selama kampanye, Trump babyak bicara tentang penghentian bantuan kepada kelompok pemberontak. Tapi baru-baru ini ia juga mengatakan tentang perlunya “zona aman” di Suriah, yang akan membantu pasukan pemberontak.
Sementara itu Iran, Rusia, dan Turki bersama-sama berjanji untuk memberlakukan gencatan senjata selama tiga minggu di Suriah, di tengah pembicaraan damai. Namun, tanpa persetujuan dari Pemerintahan Assad atau pun pasukan pemberontak, belum jelas bagaimana kesepakatan itu bisa dicapai.