Find Us On Social Media :

Ternyata Makan dengan Tepat Bisa Mengatasi Stres

By Ilham Pradipta M., Jumat, 20 Januari 2017 | 12:30 WIB

Anak Stres Gara-gara Ujian di Sekolah

Intisari-Online.com – Stres lazim dialami banyak orang, termasuk kita. Celakanya, stres dapat mengganggu emosi, mood, dan perilaku, serta kesehatan fisik, serangan jantung, stroke, dan hipertensi. Dan, ternyata makan dengan tepat bisa mengatasi stres. Tepat maksudnya memperhatikan pola makan bergizi, juga waktu makan.

1. Selalu ada protein 

Pada setiap menu utama jangan lupa untuk memasukkan unsur protein dalam piring kita. Sebab, protein menjadi unsur penting untuk membantu mengatasi stres. Apa pasal? Nah, protein ini akan menjadi bahan bakar untuk produksi serotonin. Serotonin juga biasa dikenal dengan si “hormon gembira”.

(Sering Lapar, Salah Satu Tanda Tubuh yang Kekurangan Protein)

2. Boleh ngemil 

Di antara waktu makan utama, ngemil sah-sah saja kok, bukan menjadi sebuah larangan. Menurut penelitian Richard Wurtman, MD, dan Judith Wurtman, PhD, dari Massachusetts Institute of Technology, ngemil makanan berkarbohidrat yang mudah dicerna, seperti sepotong biskuit atau roti, bisa menaikkan kadar serotonin dalam tubuh.

3. Jangan minum alkohol 

Banyak orang melarikan diri pada alkohol kala stres melanda. Padahal, hal ini tidak efektif. Dalam kenyataannya, kebiasaan mengonsumsi alkohol yang menimbulkan adiksi (ketergantungan dan ketagihan) nantinya justru dapat membuat hidup semakin stres.

4. Sebaiknya pilih karbohidrat kompleks 

Karbohidrat kompleks memiliki keistimewaan tersendiri untuk melawan stres. Contohnya, gandum, beras yang masih ada kulit arinya, ubi-ubian, buah, dan sayuran. Jenis makanan tersebut, mengandung serat, vitamin, mineral, dan fitokimia yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, dan makanan manis lainnya, sebaiknya ditunda. Sebab, di dalam tubuh makanan seperti itu lebih cepat diolah menjadi energi. Ujung-ujungnya, berpotensi menimbulkan kenaikan berat badan.

5. Omega-3 si penolong 

Asam lemak omega-3 yang terkandung di dalam ikan laut dan seafood, dan beberapa minyak nabati seperti minyak kanola, diduga memiliki efek perlindungan terhadap depresi. Tak hanya itu, mereka juga berperan dalam peningkatan mood. Nah, para ahli menganjurkan untuk makan ikan minimal dua kali dalam seminggu.

6. Pangkas kafein 

Kafein sebenarnya hanyalah zat stimulan, tapi efeknya hanya berlangsung dalam jangka pendek. Penelitian yang dilakukan oleh Larry Christensen, PhD dari Universitas Alabama Selatan menemukan, orang yang sensitif terhadap kafein bila menghindari zat ini, tingkat energi dan mood mereka meningkat secara signifikan.