Find Us On Social Media :

Berhasil Mewawancarai 100 Pemerkosa di Negaranya, Seperti Inilah Kenyataan yang Didapat Madhumati Pandey

By Intisari Online, Rabu, 11 Juli 2018 | 07:30 WIB

Mereka tidak mengerti seperti apa batas-batasnya.

Baca juga: Miris, 75 Persen Perempuan Liberia Merupakan Korban Pemerkosaan

“Kemudian Anda bertanya pada diri sendiri, apakah hanya orang-orang ini? Ataukah pada sebagian besar laki-laki?” ujarnya.

Di India, kehidupan sosial dianggap masih sangat konservatif. Pendidikan seks tidak termasuk dalam kurikulum sekolah; legislator pendidikan merasa topik seperti itu bisa “merusak” generasi muda dan dianggap bertentangan dengan norma-norma tradisional.

Di India para orangtua tidak biasa menyebut penis, vagina, pemerkosa, atau seks. “Jika mereka tidak bisa melepas (kebiasaan) itu, bagaimana mereka bisa mendidik anak laki-laki mereka?” tanya Pandey.

Dalam wawancara, banyak lelaki yang membuat alasan atau memberikan pembenaran atas tindakan mereka. Banyak yang menolak bahwa yang mereka lakukan adalah pemerkosaan.

“Hanya ada tiga atau empat yang mengaku salah. Yang lainnya ada yang membuat pembenaran, menetralkan, bahkan ada yang menyalahkan para korban,” lanjutnya.

Dari sekian wawancara, ada satu narasumber yang menarik perhatian Pandey. Narasumber berusia 49 tahu itu membawa Pandey pada sebuah “perjalanan” yang tak terduga.

Ia mengungkapkan penyesalannya karena memperkosa gadis berusia 5 tahun.

“Ia bilang, ‘Iya, saya merasa buruk, saya menghancurkan hidupnya.’ Sekarang ia sudah tidak lagi perawan, tidak akan ada yang mau menikahnya. Lalu ia bilang, ‘Saya akan menerimanya, saya akan menikahnya saat saya keluar dari penjara,’” cerita Pandey.

Jawaban itu sangat mengejutkan Pandey sehingga membuatnya tertarik untuk mencari tahu si korban. Laki-laki itu sebelumnya telah memberi perincian seperti apa gadis itu dalam wawancara.

Ketika menemukan  ibu gadis itu, Pandey akhirnya tahu bahwa keluarga gadis tersebut bahkan tidak diberi tahu bahwa pemerkosa putri mereka sudah dipenjara.

Baca juga: Pria yang Gemar Konsumsi Pornografi Cenderung Lebih Feminis?

Pandey berharap untuk mempublikasikan penelitiannya ini dalam beberapa bulan mendatang—meski ada beberapa orang yang berniat menghalanginya.

“Mereka pikir, inilah feminis lain. Mereka menganggap bahwa perempuan yang melakukan penelitian ini akan gagal memahami ide laki-laki,” pungkasnya.