Find Us On Social Media :

Kejamnya Eksekusi Mati para Begal di Era Orde Baru, Dimasukkan ke Dalam Karung Lalu Ditembak

By Agustinus Winardi, Sabtu, 7 Juli 2018 | 14:00 WIB

Untuk menghindari tim OPK yang terus memburunya, Bathi memutuskan menyelematkan diri dan bersembunyi di kawasan Gunung Lawu hingga pertengahan 1984.

Baca juga: Benny Moerdani, Tokoh Intelijen RI yang Dipaksa Menikah Oleh Bung Karno dan ke Mana pun Pergi Harus Selalu Membawa Bekal Masakan Istri

Suatu kali karena ada keperluan, Bathi turun gunung melalui Blora dan bermaksud ke Rembang.

Sewaktu Bathi hendak balik lagi ke Blora dari Rembang hari sudah pukul 21.00 WIB dan sama sekali tidak ada kendaraan angkutan umum.

Lalu Bathi memutuskan menyetop kendaraan pengangkut sayur untuk menumpang karena biasanya kendaraan seperti itu memang mau membawa warga yang sudah kemalaman di jalan.

Jalur antara Rembang-Blora banyak melintasi hutan-hutan jati yang sepi dan makin malam kendaraan yang melintas juga sangat jarang.

Ketika ada mobil pick up pengangkut sayur melintas dan mau berhenti, Bathi segera naik di bak mobil yang terdapat sekitar tujuh karung penuh barang.

Bathi terkejut karena beberapa orang di dalam bak mobil membawa senjata laras panjang dan pistol jenis FN yang biasa digunakan tentara.

Tapi yang membuat Bathi lebih terkejut, salah seorang bersenjata itu tiba-tiba menegurnya untuk tidak menduduki karung karena berisi manusia.

Bathi terkesiap dan jantungnya berdetak kencang ternyata karung-karung itu berisi para gali yang akan dieksekusi.

Bathi yang menyadari dirinya sedang berada di tengah para tim OPK yang sebenarnya juga terus memburu dirinya berusaha bersikap tenang.

Mujur wajahnya yang sebenarnya tegang tersamar oleh gelapnya malam yang tanpa terang bulan itu.