Intisari-Online.com – Hemmm, telur lagi, lagi-lagi telur. Tidak heran bila bahan baku makanan yang satu ini selalu tersedia di lemari pendingin di hampir setiap rumah. Meski harganya naik-turun, tetapi telur selalu tersedia di rumah kami. Bila tidak ada lauk atau sayur yang tersedia, hanya dengan memasak telur pun jadilah.
Sebagai sumber gizi, telur mempunyai semua zat gizi yang diperlukan tubuh. Mnegonsumsi sebutir telur ayam negeri seberat 50 g (rata-rata beratnya 50 – 70 g), sama saja mengonsumsi 6,3 g protein, 0,6 g karbohidrat, 5 g lemak, 275 mg kolesterol plus beberapa vitamin dan mineral. Proteinnya bermutu tinggi yang mudah dicerna dan mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah dan komposisi yang lengkap dan berimbang yang diperlukan tubuh. Kehebatannya hanya dikalahkan oleh ASI.
(Sinergi Indah Vitamin & Mineral )
Hampir semua vitamin (kecuali vitamin C) ada dalam telur, terutama bagian kuningnya. Telur juga merupakan sumber vitamin D alami kedua terbesar setelah minyak ikan. Oleh karena itu, tidak salah kalau kaum ibu selalu giat mengajak anak mereka untuk suka telur, untuk pertumbuhan tulang.
Kandungan mineral di dalam telur demikan lengkap sampai mirip multivitamin buatan pabrik.
Meskipun khasiat gizinya tak diragukan lagi, oleh kaum dewasa biasanya telur dipandang dengan waswas. Kandungan kolesterol di dalam telur terutama kuning telurnya dikhawatirkan akan menaikkan kolesterol darah. Berhati-hati memang tak salah juga. Tetapi Dr. Wanda Howell dan rekan-rekannya dari University of Arizona, AS membawa kabar gembira bagi penggemar telur. Dia bersama timnya melakukan analisis statistik terhadap 224 studi tentang hubungan antara diet dan tingkat kolesterol darah selama 25 tahun terakhir.
(Kolesterol Juga Baik untuk Tubuh )
Kesimpulannya, yang paling memengaruhi tingkat kolesterol di dalam darah bukanlah kolesterol yang terkandung dalam makanan tetapi lemak jenuh dalam makanan. Artinya, ketimbang takut terhadap telur, mendingan juga ngeri misalnya terhadap makanan yang digoreng dengan minyak jenuh atau bersantan.
Oleh karena itu, kalau Anda penyuka telur dan tingkat kolesterol darahnya normal, tip makan telur ini dapat ditiru:
- Masaklah telur tanpa minyak. Bisa direbus, dipanggang, atau digoreng pada penggorengan antilengket.
- Makanlah telur bersama hidangan lain yang berlemak rendah.
(Tak Bikin Kolesterol Tinggi, Kuning Telur Tak Perlu Dimusuhi )
Anda yang punya masalah dengan kolesterol, konsultasilah dengan dokter atau mengikuti anjuran konservatif: membatasi 1 – 2 butir telur seminggu.