Awas Depresi, Petinju Ini Mau Bunuh Diri Beberapa Kali

Hery Prasetyo

Penulis

Ricky Hatton.

Intisari-Online.com - Depresi memang tak boleh disepelekan, dalam tingkat apa pun. Masalah mental ini bisa membuat orang jatuh atau bahkan berakhir hidupnya. Sebagai contoh, mantan juara dunia tinju kelas welter asal Inggris, Ricky Hatton, sampai mau bunuh diri beberapa kali karena depresi.

Pengakuan Hatton itu ia sampaikan dalam wawancara dengan BBC Radio 4's Today dan ditulis BBC.com, Kamis (29/12/2016).

"Saya sudah mencoba bunuh diri beberapa kali," aku Hatton (38) yang pensiun dari tinju pada 2012.

Izin tinju Hatton dicabut pada 2010. Dia mengaku menggunakan kokain untuk lari dari depresi. Masalah mentalnya muncul karena kehilangan pekerjaan, kesulitan mengatur hidupnya, dan banyak masalah lagi.

"Saya biasanya pergi ke pub, kemudian pulang dan mengambil pisau, keluar lagi dan duduk di kegelapan menangis secara histeris," tuturnya.

"Saya terkadang berjalan di rel kereta dalam keadaan mabuk. Saya merasa seperti kereta yang sedang melarikan diri," lanjutnya.

Petinju asal Manchester ini menyadari jika mantan juara dunia kelas berat seperti Frank Bruno dan Mike Tyson juga pernah depresi. Sebab, banyak hal yang sulit diatasi petinju setelah kariernya habis karena tak punya cukup organisasi atau pihak lain yang membantu.

Dia mencontohkan, dalam sepak bola ada asosiasinya dan juga ada Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional. "Pemain bola punya agen yang selalu memantau kliennya dan klub sepak bola merawatnya. Asosiasi sepak bola dan asosiasi pemain juga sangat dekat dan membantu," katanya.

"Sementara untuk petinju, sepertinya setelah satu pertarungan selesai, maka Anda akan berada di jalan sendiri kemudian harus mempersiapkan pertarungan berikutnya," jelas Hatton.

"Apalagi, kami bukan dari Cambridge (universitas elite) atau tempat seperti itu. Kami datang dari daerah perkebunan. Maka, bagi petinju ini sangat berat. Jika tinju memiliki asosiasi petinju profesional, saya kira akan lebih baik," tambahnya.

Beruntung, Hatton bisa lolos dari jerat depresi. Kini dia merintis karier sebagai pelatih dan promotor tinju.

Intinya, kondisi yang menyebabkan depresi harus segera diatasi atau dihilangkan. Sehingga, orang bisa menghindari keadaan depresi. Sebab, masalah mental ini sangat berbahaya bagi penderitanya, juga orang lain.

Artikel Terkait