Find Us On Social Media :

Penting! Ini Cara Menemukan Jalan Saat Tersesat di Hutan Tanpa Ponsel dan GPS

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 1 Juli 2018 | 14:00 WIB

Intisari-Online.com- Hari ini, kita hidup di dunia di mana sistem GPS, peta digital, dan aplikasi navigasi lainnya semuanya tersedia di smartphone.

Meski canggih, namun teknologi ini juga memiliki beberapa kekurangan.

Ponsel tentu saja menggunakan baterai yang terbatas, terlebih GPS juga memerlukan koneksi internet yang mungkin tak dapat dijangkau dari dalam hutan.

Jika Anda tersesat di hutan tanpa membawa ponsel atau kompas, ada beberapa cara yang sekiranya dapat membantu.

Baca Juga: Jangan Marah Jika Anak Tak Bisa Diam, Itu Justru Tanda Mereka Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi

Namun sebelum mengetahui ini, tetaplah ingat bahwa tim penyelamat akan lebih menemukan menemukan Anda di tetik pertama Anda menghilang.

Sebaiknya Anda tetap berada di dekat lokasi itu kecuali Ada hal serius yang membuat Anda harus mencari jalan lain sendiri.

Amati daratan sekitar

Anda harus mengajukan terhadap diri sendiri:

Baca Juga: Andre Graff, Bule Penggali Sumur yang Berkali-kali Nyaris Mati Demi Buat Sumber Air di Tanah Sumba yang Tandus

Kedua pertanyaan itu akan menghantarkan Anda pada pemukiman manusia.

Namun masih ada pilihan lain, yakni dengan mendaki tinggi untuk mencari tanda-tanda tempat tinggal manusia.

Semisal Anda terjebak di tengah hutan yang lebat sekalipun, Anda harus dapat berusaha melihat celah-celahnya.

Pada malam hari, amatilah di mana sekiranya mendatangkan sumber cahaya, seperti api atau lampu jalanan yang menandakan tempat tinggal manusia.

Selain itu Anda juga bisa berusaha mencari jejak-jejak jalan di hutan, semilsal bekas jejak kaki atau ban yang dapat membawa Anda ke peradaban.

Baca Juga: Demi Anak, Brigadir Dharma Pakai Tas 'Imut-imut' Saat Apel Pilkada, Ini Alasannya

Membaca matahari

Meski Anda membawa peta, itu tidak akan banyak membantu jika Anda tidak tahu di mana lokasi Anda berada.

Untungnya, matahari dapat mengarahkan Anda ke arah umum.

Pertama, temukan tongkat lurus dengan panjang sekitar satu meter, lalu tancapkan tegak lurus di tempat yang datar.

Selanjutnya, tandai bagian atas bayangan tongkat di tanah, tunggu sepuluh hingga lima belas menit, dan tandai bagian atas bayangannya lagi.

Baca Juga: Setelah Lakukan Ini, Pasangan Berberat Badan Ekstrem Ini Akhirnya Bisa Berhubungan Intim Setelah 11 Tahun Menikah

Kemudian hasilnya akan menunjukkan bahwa tanda pertama haruslah di sebelah barat yang kedua.

Hal ini tak lain disebabkan oleh pergerakan matahari.

Bagaimana jika Anda tidak menemukan sepetak tanah datar, atau tongkat lurus yang cukup panjang?

Sinar matahari masih bisa membantu Anda mengenali arah dengan mengamati pertumbuhan vegetasi di hutan.

Di belahan bumi utara, sisi selatan objek (pohon) umumnya menerima lebih banyak sinar matahari langsung daripada sisi utara.

Baca Juga: Danau Toba Lahir dari Letusan Maha Dahsyat yang Membuat Bumi 'Berhenti' Selama Enam Tahun

Hal yang sebaliknya terjadi di belahan bumi selatan.

Akibatnya, jika Anda mendaki di wilayah khatulistiwa, sisi selatan bukit mungkin memiliki lebih banyak vegetasi/ tumbuhan daripada sisi utara.

Hal ini dapat menjelaskan kenapa lumut lebih sering tumbuh di sisi utara dari sebuah pohin, karena lebih lembab.

Namun trik ini mungkin akan menjadi pilihan terakhir Anda mengingat banyaknya variasi penyebab tumbuh dan persebaran vegetasi di hutan.

Baca Juga: Beginilah Prediksi Paras Manusia 100 Ribu Tahun Lagi, Rupawan atau Justru Menyeramkan?

Membaca langit malam

Ketika itu adalah malam hari, Anda masih bisa mamanfaatkan langit dan gemintangnya sebagai penunjuk arah.

Ambillah dua batang dengan panjang yang berbeda.

Baca Juga: Kisah Suster Lucy Agnes, Putri Keluarga Bos Djarum yang Menolak Hidup Mewah dan Memilih Jadi Biarawati

Kemudian carilah bintang paling terang yang dapat Anda lihat dan jajarkan batang di depan Anda untuk mengamatinya.

Tunggu beberapa menit, lalu lihat lagi, menggunakan sudut pandang yang sama.

Jika cahaya bergeser ke atas, maka Anda menghadap ke timur, sebaliknya, jika cahaya bergerak turun, Anda menghadap ke barat.

Selanjutnya, jika cahaya bergeser ke kanan maka Anda menghadap ke selatan.

Sementara pergerakan ke timur berarti Anda menghadap arah utara.

Ini bisa terjadi karena cara kerja bintang, seperti matahar, terbit di timur dan terbenam di barat.

Alat non-digital

Pada akhirnya, tidak satu pun dari teknik di atas yang akan terpakai jika Anda membawa Kompas yang tak memperlukan baterai atau suar dan cermin untuk mengirimkan sinyal minta pertolongan.

Baca Juga: Torpedo Manusia, 'Senjata Bunuh Diri' Rahasia yang Pernah Jadi Andalan Kopaska