Penulis
Intisari-Online.com– Beberapa orang mengatakan, berjalan bermanfaat untuk kesehatan.
Namun berjalan yang seperti apa?
Inilah jawabannya.
Dilansir daribbc.co.uk,sebuah studi dariUniversity of Leicestermelakukan penelitian terhadap 420.727 orang dewasa sehat selama periode enam tahun.
Baca juga:Studi: Berjalan Cepat Selama 25 Menit Sehari dapat Menambah Usia Hidup
Mereka ingin mencari tahu kemungkinan korelasi antara kecepatan berjalan dengan berbagai kondisi fatal, termasuk meninggal dunia.
Meskipun mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, termasuk merokok dan menghabiskan berjam-jam menonton televisi, hubungan antara kecepatan berjalan dan kesehatan kardiovaskular tetap kuat.
Hasilnya mereka yang berjalan lambat, terlepas dia wanita atau pria, kemungkinan dua kali lebih mungkin meninggal karena kerusakan kardiovaskular dibandingkan mereka yang berjalan kaki dengan ‘cepat’.
“Ini menunjukkan bahwa berjalan normal diprediksi independen tentang kematian terkait jantung,” kata profesor Tom Yates, penulis utama studi.
Tapi Yates mengatakan bahwa berjalan perlahan tidak terkait dengan kondisi lain. Seperti kanker.
Studi ini juga menyatakan bahwa “keterbatasan penting tetap ada”.
“Setiap kondisi berpotensi relevan. Seperti riwayat pencangkokan bypass arteri koroner atau revaskularisasi tidak ditangkap,” tambahnya.
Dengan hasil ini, peneliti berharap orang lebih memerhatikan kesehatan jantung masing-masing.
Baca juga:Orang yang Sering Jalan Cepat Lebih Panjang Umur
Perlu diingat bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
Contoh sekitar 435 orang meninggal setiap hari karena penyakit kardiovaskular di Inggris atau kira-kira satu kematian setiap tiga menit.
Namun kita semua dapat mencegah 90% serangan jantung. Salah satunya dengan berjalan cepat.