Pihak berwenang percaya bahwa Juana Barraza sangat brilian karena dia adalah seorang psikopat yang tidak merasa menyesal.
Selanjutnya, Barraza mengasosiasikan korban lansia dengan ibunya dan percaya bahwa dia meringankan bebas sosial masyarakat dengan membunuh mereka.
Untuk mendapatkan kepercayaan dari korbannya, Barraza terlebih dahulu berpura-pura bertindak sebagai pekerja di bidang kesejahteraan sosial.
Maka oleh para calon korbannya, Barazza sudah dianggap layaknya 'pengasuh.'
Baca Juga: Gigih Menentang AS dan Ancam Akan Menyerang Israel, Presiden Turki Erdogan Sukses Menangkan Pemilu
Jaksa Mexico City mengatakan bukti sidik jari menghubungkan Barraza dengan setidaknya 10 pembunuhan sebanyak 40 pembunuhan yang dikaitkan dengannya.
Barraza mengakui satu pembunuhan dan mengatakan kepada polisi bahwa motifnya adalah kebencian berlama-lama tentang perlakuan ibunya sendiri terhadapnya.
Pada 31 Maret, dia dinyatakan bersalah atas 16 dakwaan pembunuhan dan pencurian yang diperparah, termasuk 11 pembunuhan terpisah.
Juana Barraza pun diganjar hukuman penjara 759 tahun.
Tetapi hukuman maksimum menurut hukum Meksiko adalah 60 tahun, sehingga dia kemungkinan besar akan menjalani hukuman seumur hidup di penjara.
Baca Juga: Bukan Urusan Diplomasi, Ini Alasan Pangeran William Mengunjungi Israel, Sangat Mengharukan!