Intisari-Online.com- Alkisah, ada seorang petani kaya yang serakah. Ia memiliki hampir semua tanah di daerahnya. Untuk melihat tanah-tanahnya, ia berjalan kaki mengelilingi.
Suatu pagi, ia berjalan menjelajahi semua tanah dengan cepat agar ia bisa mendapatkan tanah-tanah lainnya.
Ia terus berjalan dari matahari terbit sampai matahari tenggelam. Ia tidak mau kehilangan satu kesempatan untuk mendapatkan tanah-tanah itu dan menambah harta kekayaannya.
Ketika ia lupa apakah ia sudah melewati sebuah tanah, ia akan mengulanginya dan mengeceknya sekali lagi.
Begitu terus ia lakukan sampai ia kelelahan dan hampir kehilangan keseimbangan. Ia tidak sadar bahwa ia telah berjalan sangat jauh dari rumahnya.
Setelah yakin dengan semua tanah ia ingin berjalan pulang karena hari semakin malam. Ia terus berlari hingga kelelahan dan kehabisan napas. Ia terlalu memaksakan dirinya.
Pada akhirnya, ia telah mencapai titik terdekat dengan rumahnya namun karena terlalu lelah, petani itu meninggal dunia.
Sang petani yang kaya dan serakah itu dimakamkan disepetak tanah kecil dari seluruh tanah miliknya.
Dalam kehidupan, tidak peduli Anda seorang petani atau bukan, ketika seseorang sangat serakah maka ia akan berakhir dalam keadaan tidak memiliki apa-apa. Oleh karena itu, bersyukurlah atas apa yang diberikan kepadamu sampai saat ini.