Find Us On Social Media :

Awas Berbahaya, Diet Ala Mariah Carey Jangan Ditiru

By Hery Prasetyo, Kamis, 1 Desember 2016 | 18:00 WIB

Mariah Carey hanya fokus makan ikan salmon.

Intisari-Online.com - Mariah Carey memang memiliki tubu seksi dan ideal, karena melakukan diet ketat. Namun, diet ala Mariah Carey ini jangan ditiru, karena berisiko. Maka, ahli gizi tak menyarankan masyarakat untuk menirunya.

"Diet saya benar-benar sulit. Anda pasti tak suka," kata sang diva dalam sebuah wawancara. "Makanan yang disantap hanya ikan salmon Norwegia dan caper," tambahnya.

Mariah benar-benar serius. Ia hanya makan protein saja. Hasilnya, ibu anak kembar ini memang terlihat bertubuh seksi.

"Tetapi diet tak sehat ini sebaiknya tidak diikuti," kata Keri Gans, RDN. "Jujur, saya tak tahu mengapa kita harus ikut diet ketat seperti ini. Satu-satunya alasan dan tak praktis sama sekali adalah membatasi kalori," tuturnya.

Tak memenuhi kebutuhan tubuh Memang salmon kaya akan asam lemak omega 3 yang baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung, mengatasi depresi dan membantu kecantikan kulit dan rambut. Namun, untuk mendapatkan manfaat sehatnya, American Heart Association hanya merekomendasikan dua sajian ikan per minggu, khususnya jenis ikan laut dalam seperti salmon dan tuna.

Tanpa mengetahui ukuran porsi makannya, sulit mengatakan bahwa Sang Diva mengonsumsi jumlah yang beracun. Namun, hanya mengonsumsi satu jenis bahan makanan artinya kita tak cukup mengonsumsi makanan yang lain.

Gans pun menyebutkan khasiat omega3 dalam mencegah pembekuan darah. Kita perlu berhati-hati mengonsumsi salmon saat sedang minum obat pengencer darah. Menurutnya, masih ada cara lain untuk mendapatkan dosis sehat omega 3 yang tidak menyarankan diet satu jenis bahan makanan yang ketat.

Sementara untuk ikan caper, Gans merekomendasikan menghindari mengonsumsi dalam jumlah banyak karena mengandung banyak sodium. Salah satu bahaya kebanyakan sodium adalah menjadi kembung, perut malah jadi besar. Ini malah berkebalikan dengan keinginan untuk punya perut lebih ramping.

Intinya, jangan lakukan diet monoton seperti ini."Anda mungkin mengalami penurunan berat badan tetapi mendatangkan risiko untuk kesehatan dan kewarasan," tegas Gans.