Find Us On Social Media :

Sedang Berlibur ke Medan dan Mengunjungi Danau Toba, Jangan Lupa Oleh-oleh Sirop Markisa ‘Pohon Pinang’

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 24 Juni 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com – Salah satu ikon oleh-oleh Medan adalah sirop markisa. Ada banyak merek, namun yang terkenal adalah Pohon Pinang.

Sirop Markisa Pohon Pinang diproduksi oleh PT Majujaya PohonPinang. Perusahaan ini termasuk yang pertama kali mempopulerkan sirop markisa sehingga wajar menjadi pemimpin pasar sirop markisa di Sumatra Utara.

Presdir PT Majujaya PohonPinang, Gunawan Chuwardi, mengisahkan, sirop markisa PohonPinang merupakan bisnis keluarga yang sudah berlangsung selama beberapa generasi. Dirintis oleh sang kakek sejak tahun 1970 –an. Awalnya sang kakek memasok jus markisa ke tukang cendol di pinggiran jalan.

Dari sang kakek, bisnis itu turun ke sang ayah, Razali Chuwardi. Di tangan sang ayah ini usaha sirop markisa semakin maju dan tahun 1982 dibikinlah perusahaan terbatas dengan nama Pohon Pinang.

Dikatakan Gunawan, pohon pinang memiliki filosofi yang sangat dalam. Pohon ini banyak ditemukan di bumi Indonesia, bisa hidup di mana saja, dan tumbuh lurus ke atas.

Baca juga: Mulai dari 'Cak Cuk' Surabaya hingga 'Medan Bah!', Inilah Kaos Khas Daerah yang Wajib Anda Beli untuk Oleh-oleh

Sang ayah yang kini sudah berusia 61 tahun akhirnya mewariskan usaha itu ke kedua putranya: Gunawan Chuwardi (presdir) dan Peter Chuwardi (direktur). Di tangan kedua orang itu laju perusahaan semakin kencang berlari.

Mulai dari wilayah pemasaran hingga variasi produk yang dikeluarkan. Sebuah pabrik modern di atas tanah seluas 1,5 ha telah disiapkan.

Sekarang Pohon Pinang ditopang oleh sekitar 100 karyawan. Jumlah itu bisa bertambah menjadi tiga kali lipatnya saat musim puncak, seperti tiga bulan menjelang hari raya keagamaan.

Sari buah markisa

Sirop markisa adalah sejenis sirop yang terbuat dari sari buah markisa yang didatangkan dari tanah Karo, Brastagi. Yang dimanfaatkan dari buah markisa adalah isi di dalamnya. Bahan lainnya adalah gula pasir.

Menurut Gunawan, ada tiga jenis markisa di Brastagi. Yang paling populer adalah markisa kuning dan markisa ungu. “Markisa kuning buahnya lebih besar dari markisa ungu, rasanya manis. Buah markisa ini lebih sering dikonsumsi langsung, karena rasanya manis.”

Baca juga: Oleh-oleh Surabaya yang Beda, Bukan Rawon Bukan Pula Rujak Cingur

Sementara markisa ungu memiliki ukuran buah lebih kecil dan lebih bulat. Rasanya tidak manis namun asam sehingga tidak dijadikan sebagai buah yang langsung dikonsumsi. “Markisa ini baru enak ketika dibuat jus. Sangat asam kalau langsung dimakan.”

Akan tetapi markisa ungu memiliki keunggulan lain, yakni aromanya yang wangi. Markisa jenis inilah yang kemudian diolah menjadi jus atau sirop.

Untuk menjaga mutu dan produk yang berkesinambungan, Gunawan menjalin kerja sama dengan sebagian petani dari Karo. “Panen besar buah markisa itu satu tahun dua kali,” paparnya.

Saat itulah Gunawan memborong markisa dan menimpan sebagai cadangan untuk bahan baku selama panen tidak mencukupi.

Saat panen yang biasanya jatuh pada bulan Mei, G unawan bisa membeli sampai 10 ton markisa. Pada panen biasa paling hanya 2 ton yang terkumpul. Dengan adanya stok Pohon Pinang tak khawatir kehabisan buah markisa saat permintaan pasar membeludak.

Baca juga: Cari Oleh-oleh dari Bandung? Jangan Lupa Menenteng Brownies Kukus Anak Menantu Damai

Khusus untuk sirop markisa, PohonPinang kini memiliki tiga jenis produk yang dibedakan berdasarkan tingkatan (grade), yaitu reguler, super, dan fassion gold. Yang membedakan ketiganya adalha ukuran kekentalan dan tentunya rasa.

Juga harga pastinya. Untuk tingkatan yang jenis fassion gold, Anda serasa meneguk jus markisa langsung dari buahnya. Jika ingin lebih lezat, tambahkan sirop dengan es. Dijamin segar!

Bicara sirop markisa, selain Pohon Pinang, ada beberapa merek lainnya yang juga terkenal. Antara lain Pyramid Unta, Sarang Tawon, dan Noerlend.

Sirop markisa skala industri rumah tangga juga mudah ditemui. Yang paling gampang ya di pusat oleh-oleh khas Medan seperti di Jln. Mojopahit.

Di tempat ini bahkan bisa ditemui sirop markisa asli yang 100% tanpa bahan pengawet. Kelemahannya, ya, tidak tahan lama. (Sita. Sumber: Wisata Jajan Medan).

Baca juga: Sedang Bingung Mencari Oleh-oleh dari Yogyakarta? Jangan Lupakan Bakpia Kurniasari yang Kulitnya Krispi