Find Us On Social Media :

Trofi Piala Dunia Ternyata Pernah Dicuri, Inilah Kisah Piala Jules Rimet yang Legendaris Itu

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 15 Juni 2018 | 18:15 WIB

Jules Rimet terpilih selaku ketua FIFA pada tahun 1920 dan meletakkan jabatannya pada tahun 1954 tepat setelah kejuaraan dunia di Swiss selesai.

Jules Rimet dilahirkan pada tahun 1873. Orangnya bersifat halus, baik dalam percakapan maupun dalam tulisan . Pribadinya kuat dan meyakinkan, terutama karena bakatnya dalam diplomasi dan pergaulan.

Sering orang mencelanya juga karena sikapnya yang tak mau menyesuaikan diri dalam pendirian. Tetapi kegemarn dan kegairahannya terhadap olahraga sepakbola serta terhadap idenya tentang Coupe de Monde tak pernah diragukan.

Jules Rimet adalah orang suka berkelana. Di mana-mana ia memperoleh banyak sahabat. Mereka itu tertarik pada pribadinya, atau pada kegemarannya akan sepakbola.

Pada 1954 di kota Bomme, Swiss, Jules Rimet untuk terakhir kali menerimakan Coupe de Monde-nya kepada kapten kesebelasan juara dunia, yaitu Ftis Walter dari Jerman Barat. Setelah itu ia mengundurkan diri dari FIFA, terutama karena percekcokan di tubuh gederasi nasionalnya, FFF.

Baca juga: Saat Mudik Lebaran, Inilah Cara Mudah Nonton Piala Dunia Lewat Ponsel

Pada tahun 1958 Jules Rimet meninggal dunia dalam usia 84 tahun. Dengan ini habislah juga riwayat pionir sepakbola yang tergigih di dunia pada waktu itu.

Sehubungan dengan Coupe de Monde, Henri Delaunay tidaklah demikian terkenal seperti halnya dengna Jules Rimet. Seumur hidupnya hampir ia mencurahkan tenaganya untuk federasi nasionalnya, FFF, selaku sekretaris.

Akan tetapi, Delaunay adalha seorang yang berpandangan luas dan memiliki energi yang tak mempunyai batas. Bersamaan dengan Jules Rimet (sekalipun tidak selalu bersatu padu dalam pandangan dan pendirian). Delaunay merupakan seorang tokoh yang sangat berjasa dalam dunia persepakbolaan, di Prancis sendiri di Eropa, dan terutama di dunia untuk Coupe de Monde.

Henri Delaunay meninggal dunia tidak lama sebelum Jules Rimet. Ia pun oleh dunia dianggap sebagia pionir gigih dalam persepakbolaan internasional.

Hasil pertandingan sepakbola Ompik pada tahun 1924 di Paris telah mempercepat terlaksananya cita-cita kejuaraan dunia di bawah naungan panji-panji FIFA. Dari benua Amerika, khususnya Amerika Latin, yang selama itu dipandang masih terbelakang dalam olahraga sepakbola oleh Eropa, telah muncul antara lain kesebelasan Uruguay.

Baca juga: Meski Cedera, Mohamed Salah Janji Beri Kejutan untuk Timnas Mesir di Piala Dunia 2018, Seperti Apa Wujudnya?