Find Us On Social Media :

Tak Mau Bergantung pada Buatan AS dan Rusia, Turki Produksi Sendiri Pesawat Tanpa Awak Bersenjata Paling Mematikan untuk Persiapan Menggebuk Israel

By Agustinus Winardi, Sabtu, 16 Juni 2018 | 10:45 WIB

Intisari-Online.com - Turki berniat memiliki persenjataan terunggul sehingga kekuatan militernya makin berpengaruh di kawasan Timur Tengah dan Eropa.

Tapi demi memiliki persenjataan canggih Turki ternyata masih harus membeli persenjataan dari Rusia seperti rudal S-400 dan jet-jet tempur siluman F-35 Lightning II dari AS.

Industri pertahanan Turki sebenarnya sudah sangat maju untuk memproduksi persenjataan sendiri.

Militer AS bahkan telah mempercayakan Turki untuk memproduksi jet-jet tempur F-16 secara lisensi.

Dengan kemampuan memproduksi jet-jet tempur F-16 secara lisensi dari AS itu, Turki merupakan pemilik jet tempur F-16 paling besar di Eropa dan Timur Tengah dengan jumlah mencapai sekitar 245 unit.

Baca juga: Turki 'Ngotot' Ingin Serang Israel, Militer AS pun Pontang-Panting Mencegahnya

Kesempatan Turki untuk memproduksi jet-jet tempur F-16 itu tidak disia-siaka, karena negara yang berada di Selat Bosporus ini juga diam-diam telah berusaha memproduksi jet tempur sendiri dan ternyata berhasil.

Jet tempur buatan Turki yang saat ini dioperasikan untuk melatih para calon pilot-pilot tempur Turki  adalah Hurkus.

Dalam operasionalnya, jet tempur Hurkus  tidak hanya berfungsi sebagai pesawat latih terbang tapi juga bisa untuk misi tempur antigerilya (Counter Insurgency/COIN).

Tidak hanya membuat pesawat tempur sendiri, Turki yang dalam perkembangan terkini hubungannya dengan AS makin renggang, terkait AS yang begitu melindungi Israel, juga memproduksi pesawat tanpa awak (UAV) yang sangat mematikan.

Pesawat UAV bersenjata yang dinamai Akinci dan diproduksi oleh industri pertahanan Baykar Makina itu memiliki berat 4,5 ton, bisa membawa senjata seperti bom dan roket dengan berat total 900 kg di sayapnya.

Baca juga: Laut Tengah Makin Sempit, Kelak Kita pun Bisa Berenang dari Turki ke Mesir

Sedangkan badan UAV (fuse lage) Akinci masih bisa membawa senjata seberat 450 kg.