Find Us On Social Media :

Ketika Masuk 30 Tahun, Ini yang Akan Terjadi pada Selera Musik Anda

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 10 Juni 2018 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com- Ternyata ada alasan mengapa kakek dan nenek Anda masih mendengarkan Elvis atau alasan ibumu masih menyukai Bon Jovi.

Bahkan juga alasan mengapa Anda masih gemar mendengarkan band-band yang Anda gandrungi pada usia 14 tahun.

Dilansir dari IFL Science, Jumat (8/6/2016), sebuah penelitian mengungkap bahwa ternyata semua ini memiliki alasan aneh tertentu.

Sebuah survei terbaru oleh layanan streaming musik Deezer meminta data 1.000 orang di Inggris tentang musik-musik yang sering mereka dengarkan.

Menurut temuan mereka, orang-orang cenderung mengalami "paralisis musikal" pada sekitar usia 30 tahun.

Baca Juga: Inilah Potret Memilukan Kehidupan Penjara di Israel yang Hanya Dihuni Oleh Perempuan

Ini adalah keadaan di mana mereka berhenti mendengarkan artis atau genre baru dan cenderung mendengarkan apa yang biasa mereka dengar.

Puncak eksplorasi musik-musik baru rata-rata terjadi pada usia 24 tahun 5 bulan.

Meskipun umumnya bagi wanita mengalami puncak itu sekitar setahun sebelumnya.

Pada usia ini, hampir 75 persen responden mengatakan mereka mengupdate 10 atau lebih lagu baru tiap minggunya.

Sedangkan 64 persen mengatakan mereka mendengarkan lima atau lebih artis baru setiap bulan.

Namun lambat laun kebiasaan itu akan berubah.

Sejumlah penelitian telah mencatat bagaimana manusia cenderung tertutup terhadap pengalaman baru seiring bertambahnya usia mereka.

Baca Juga: Mengapa Peringkat Kekuatan Militer Israel Kerap Berada di Bawah Peringkat Kekuatan Militer Indonesia?

Kesimpulannya, keterbukaan terhadap pengalaman baru meningkat selama masa ramaja dan akan menurun pada awal usia dua puluhan.

Terbuka terhadap pengalaman baru berarti menunjukkan rasa ingin tahu, preferensi pada variasi, apresiasi terhadap estetika, dan untuk mengalami hal-hal yang tak terduga.

Karena sifat ini tampaknya menurun seiring bertambahnya usia, maka ini dapat menjelaskan mengapa kita juga pada akhirnya menjadi kaku dan tertutup terhadap selera musik.

Namun mungkin juga masih ada faktor lain yang berperan.

Seth Stephens-Davidowitz, seorang ilmuwan dalam The New York Times menulis tentang lagu-lagu populer di masa remaja.

Yakni pada rentang usia 11 hingga 14 tahun.

Baca Juga: Mengapa Layang-layang Buatan Rakyat Palestina Sangat Meneror Israel Hingga Harus Kerahkan Sniper?

Dia mengatakan bahwa lagu-lagu itu akan cenderung menjadi lagu yang paling banyak didengarkan.

Misalnya, wanita yang saat ini berusia 41 tahun tampaknya menyukai lagu “Just Like Heaven” oleh The Cure, yang dirilis ketika dia berusia 11.

Atau wanita berusia 69 menyukai lagu “Pretty Woman” oleh Roy Orbison yang juga dirilis saat usianya 11 tahun.

Lebih lanjut, tren ini terjadi pada seluruh usia dan jenis kelamin.

Tampaknya kemampuan preferensi musik kita dipengaruhi puncak pada masa remaja ini.

Ini bisa terjadi karena puncak keterbukaan eksplorasi pengalaman baru kita.

Tak hanya itu, mungkin juga ada unsur nostalgia yang menyenangkan.

Intinya, jendela eksplorasi ini akan ditutup psaat kita menginjak usia 20-an akhir.

Setelah itu Anda ditakdirkan untuk hanya mendengarkan tiga band yang sama sampai hari-hari terakhir.

Baca Juga: Exocet si Rudal Jarak Jauh yang Kini Jadi Andalan TNI Ini Dulu Pernah Menghajar Kapal-Kapal Perang Inggris di Perang Falkland