Find Us On Social Media :

10 Alutsista Super Canggih Rusia Ini Dijamin Bikin Amerika dan Negara Lainnya Jiper

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 24 November 2016 | 19:24 WIB

Peluru kendali S-400 andalan Rusia

Kemampuannya menghancurkan target dalam radius 400 kilometer dengan kecepatan hingga 17.000 km per jam membuat S-400 jadi mimpi buruk buat setiap pilot.

Saking ampuhnya, AS terpaksa merumahkan semua jet tempurnya ketika Rusia menempatkan satu batalyon S-400 di pangkalan udara Khmeimim, Suriah. Diperkenalkan pada tahun 2007, kini Rusia sudah mulai mengembangkan varian rudal termutakhir, yakni S-500.

Sukhoi SU-35

Dikembangkan buat menandingi F16 milik AS, jet tempur generasi keempat Rusia ini malah mempermalukan rivalnya yang jauh lebih mahal dan canggih, yakni jet siluman F35.

Belum lama ini Pentagon harus mengakui kemampuan taktis F35 masih kalah jauh ketimbang jet tempur buatan Sukhoi tersebut. Keunggulan terbesar SU-35 adalah daya jelajahnya yang tinggi dan kemampuan bermanuver yang sulit ditandingi.

Roket hipersonik Yu-71

Sejak lama Rusia mengimpikan sebuah roket hipersonik berhulu ledak nuklir. Dengan kode rahasia "Project 4204", negeri beruang merah itu berhasil menciptakan sebuah monster yang tidak cuma mampu melesat dengan kecepatan 12.000 km per jam, tetapi juga lincah dan mudah dikendalikan. Dalam laporan Jane’s Intelligence Review, analis menilai Yu-71 akan mampu menembus sistem pertahanan NATO dengan mudah.

Helikopter tempur Mil Mi-28N

Oleh NATO, helikopter tempur yang satu ini dijuluki "Havoc" alias malapetaka. Dibandingkan Apache Longbow buatan Boeing yang digunakan AS, Mil Mi-28 mampu terbang lebih cepat dan membawa lebih banyak persenjataan.

Helikopter ini didesain untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja, serta memiliki kemampuan terbang malam hari.

Kapal induk Admiral Kuznetsov

Admiral Kuznetsov adalah satu-satunya kapal induk di dunia yang dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan antibalistik udara dan kapal selam. Pada prinsipnya, kapal yang diluncurkan tahun 1990 ini tidak memerlukan banyak kapal pendamping layaknya kapal induk Amerika Serikat.