Intisari-Online.com -Banyak cara dilakukan orang untuk kembali ke rumahnya. Ke kampung halamannya.
Pun begitu dengan Kristania Virginia Besouw, mantan Miss Indonesia yang jadi anggota Militer AS karena kangen kampung halaman.
(Baca juga:Achintya Holte Nilsen, Miss Indonesia 2017 yang Jago Bermain Alat Musik Marimba dan Sangat Peduli Lingkungan)
Kita tahu, perempuan yang karib disapa Kristy itu merupakan mantan Miss Indonesia 2006 yang sebelumnya terpilih sebagai Nona Manado pada 2004.
Setelah tidak menjabat, Kristy memutuskan tinggal di Colby, Kansas, Amerika Serikat, bersama sang suami yang seorang dokter lulusan sebuah universitas di Filipina.
Seperti yang dituturkan kepada Tribun Manado, selama ini Kristy merasa kesulitan untuk pulang ke Manado.
“Alasan saya masuk Army ialah supaya cepat dapat kewarganegaraan, supaya bisa pulang ke Manado untuk bertemu dengan kakak, adik, dan teman-teman. Saya sudah kangen sekali,” ujar Kristy
Kristy tinggal di AS sudah hampir 8 tahun, dan belum pernah pulang ke Manado. Ia bahkan tidak sempat pulang ke Manado saat ayahnya meninggal tahun 2011 lalu.
Sebalum masuk US Army, status Kristy di AS adalah student visa dan harus terus kuliah. Perempuan yang mengaku tomboy itu masuk Army lewat MAVNI (Military Accsesion Vital to The National Interest) program.
Begitu lulus Army, Kristy langsung mendapat kewarganegaraan AS.
“Selain kangen papa, (dengan masuk militer) saya ingin menghidupkan warisan papa—ayah Kristy merupakan purnawirawan Angkatan Laut RI. Oh iya, opa saya juga seorang polisi.”
Saat ini Kristy bertugas di Fort Hood-Texas, markas Militer AS paling besar di AS, bertugas sebagai perawat. Menjadi perawat di kemiliteran AS bukan suatu tugas yang mudah dan sepele.
Pendidikannya sangat ribet. Jadi jangan heran jika profesi perawat di kemiliteran AS sangat dihargai.
Saat disinggung soal tugas perang, perempuan yang pernah dijuluki “Ratu Campak” karena misinya selama menjadi Miss Indonesia itu jujur mengaku tidak siap.
Meski demikian, Kristy mengaku memiliki kemampuan dasar bertempur.
(Baca juga:Bingung Bedanya Miss Grand International dan Miss Universe? Inilah Penjelasannya)
Mulai dari bertahan, pegang senjata, membersihkan senjata, dan menembak. Kristy bahkan mendapatkan pin “expert shooter”. “Itu tandanya saja lumayan jago nembak,” ujar terkekeh.
Terlepas dari itu semua, Kristy mengaku sangat kangen Indonesia.
“Masih noh, masa mo lupa..qt kasiang da lulus tu BCT pe susah pe nene moyang cuma da inga2 mo pulang kampung. (Tentu saja masih, tidak akan lupa... Saya berusaha lulus BCT yang susahnya minta ampun hanya ingat-ingat agar bisa pulang kampung),” tutur Kristy, bercampur-campur antara bahasa Manado dan Indonesia.