Find Us On Social Media :

Donald Trump Terpilih, Orang-orang pun Kembali Teringat Peramal Buta Baba Vanga

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 14 November 2016 | 10:32 WIB

Baba Vanga, peramal buta dari Bulgaria

Intisari-Online.com - Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden pada Pemilu AS 2016 membuat orang-orang kembali teringat peramal buta Baba Vanga. Sebelum meninggal, peramal buta itu pernah meramalkan bahwa Barack Obama akan menjadi Presiden Amerika yang terakhir. Lalu bagaimana dengan Donald Trump?

Kita tahu, Amerika baru saja memilih presiden ke-45 mereka, yaitu Donald Trump. Soal terpilihnya konglomerat ini, ada yang pro ada juga yang kontra. Beberapa mengaku senang dan siap mendukungnya mengembalikan kedigdayaan Amerika, beberapa yang lain merutukinya.

Lebih dari itu, tak sedikit yang merasa kecewa sekaligus takut. Semua orang tahu, selama ini Trump selalu tampil dengan perkataan yang kontroversial. Banyak pernyataannya yang dianggap kurang berpihak terhadap komunitas-komunitas minoritas yang tinggal di Amerika Serikat.

Kondisi ini, membuat sebagian orang mengingat kembali peramal Baba Vanga dan ramalan-ramalannya yang 85% disebut benar adanya.

Baba Vanga merupakan seorang peramal tua buta yang berasal dari Bulgaria. Ia lahir di Desa Strumica, di sebuah kaki gunung yang pernah menjadi tempat Kerajaan Ottoman. Ia kehilangan matanya sejak terjadi badai di daerahnya itu.

Ia terbawa angin dan terjatuh lagi ke tanah.

Vanga kemudian mengklaim dirinya memiliki kemampuan untuk melihat mada dengan cepat. Tahun-tahun berikutnya, ia dipercaya oleh orang kaya dan terkenal, bahkan para kepala negara dan politisi yang meminta pendapatnya.

Vanga dipercaya telah membuat ratusan prediksi dalam hidupnya. Baba Vanga meninggal pada 1996 di usia 85 tahun. Ternyata sebelum meninggal, Baba Vanga telah memprediksi beberapa kejadian yang benar terjadi.

Sebelumnya Baba Vanga pernah memprediksi kejadian 11 September dan munculnya negera Islam. Termasuk dengan adanya perang besar umat muslim yang dimulai pada 2010. Ia juga memprediksi bahwa perang tersebut akan terjadi di Suriah.

Perang ini akan berlangsung hingga 2043 dengan sebuah kesepakatan, yaitu dengan pembentukan kekhalifahan dengan Roma sebagai pusatnya. Selain itu, Vanga juga sempat meramalkan bahwa Eropa akan lenyap di akhir tahun 2017. Benua tersebut akan jadi kosong tak berpenghuni.

Vanga juga telah memperingatkan tentang teori konspirasi yang menyoroti aksi ISIS yang terjadi di Libya. Para pengikutnya mengatakan bahwa Vanga pernah memprediksi terjadinya gelombang besar di tahun 2004.

Tak hanya itu, Vanga juga pernah memprediksi mengenai Presiden Amerika. Baba Vanga pernah mengungkapkan bahwa Barack Obama akan menjadi “Presiden Amerika yang terakhir”.