Find Us On Social Media :

Kapan Waktu Terbaik untuk Hamil?

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 29 Oktober 2016 | 18:21 WIB

Kapan waktu terbaik seorang wanita untuk hamil?

Intisari-Online.com – Tidak ada perasaan lain yang bisa mengalahkan kegembiraan menikmati menjadi seorang ibu segera setelah menikah. Pada saat kehamilan, setiap hari bisa menjadi petualangan yang mungkin membingungkan bagi wanita, karena tubuh mulai bekerja dan memberikan hidup yang berharga. Pernahkah Anda membayangkan kapan waktu terbaik bagi wanita untuk hamil? Waktu terbaik untuk berhubungan seks disebut “jendela kesuburan” dan saat inilah waktu terbaik untuk hamil. Lalu, kapan waktu terbaik bagi wanita untuk hamil? Ini dia.

Setelah ovulasi atau sebelum ovulasi?

Ovulasi adalah proses pelepasan telur yang siap dibuahi dari ovarium. Umumnya, semua wanita menghadapi periode kesuburan yang berlangsung selama 4 – 5 hari sebelum ovulasi. Di antara itu, hari-hari paling subur bagi seorang wanita adalah hari ovulasi dan dua hari sebelum ovulasi. Namun, ada berbagai mitos yang terkait ovulasi dan beberapa mengatakan, bahwa itu bisa terjadi di tengah-tengah siklus menstruasi, dan sebagian memang benar mengalaminya.

Bagaimana mengetahui seorang wanita berovulasi?

Ketika berbicara tentang ovulasi, perhatian yang paling penting adalah bagaimana seorang wanita akan tahu apakah dia berovulasi pada hari tertentu. Jawaban ini bervariasi pada setiap wanita, di mana beberapa wanita mengalami payudara lembutnya sedikit menonjol dengan tubuh yang menyakitkan. Pada beberapa wanita mengalami sedikit ketidaknyamanan di perut karena mengalami perubahan fisik. Juga tanda-tanda keputihan yang meningkat karena sedang ovulasi. Anda dapat mengamati tanda-tanda ini 10 – 12 hari sebelum siklus berikutnya.

Apakah ini meningkatkan kemungkinan hamil?

Saat seorang wanita sedang ovulasi, ada peningkatan jumlah estrogen dalam lendir serviks, yang menghasilkan peningkatan peluang seorang wanita untuk hamil. Namun, jika mengetahui saat yang tepat dari siklus menstruasi dan ovulasi seorang wanita, ini akan meningkatkan kemungkinan ia hamil. Penetrasi setelah ovulasi tidak menguntungkan dengan cara apapun dan karenanya tidak mungkin seorang wanita hamil. Akan baik bila berhubungan seks dua atau tiga kali sepanjang siklus, bukan hanya fokus pada hari ovulasi.

Apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan?

Ada berbagai faktor yang bisa mempengaruhi tubuh dalam banyak cara dan karenanya seorang wanita perlu menghindarinya agar mendapatkan kehamilan bahagia. Berkikut ini faktornya.

Gaya hidup

Jika mengikut gaya hidup yang mencakup minum obat-obatan, alkohol atau merokok, kemungkinan seorang wanita untuk hamil berkurang peluangnya. Merokok atau minum alkohol dapat membuat telur matang, yang selanjutnya menurunkan kesuburan seorang wanita. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Stres mental