Find Us On Social Media :

“Gerakan Basmi Tikus” di Jakarta, Beginilah Prosedurnya

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 26 Oktober 2016 | 11:00 WIB

Kolonialisme membantu tikus coklat untuk menyebar ke berbagai belahan dunia.

Intisari-Online.com - Salah satu program kerja yang akan segera dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah “Gerakan Basmi Tikus”. Melalui program ini, masyarakat diharapkan bisa terlibat dalam penangkapan atau penginformasian area yang terdapat banyak tikus.

“Kami akan mengumpulkan tikus menggunakan perangkap atau pakai zat kimia untuk menangkap tikus yang ada di gedung. Untuk tikus yang di sawah, biasanya menggunakan perangkap, semprot pakai obat saja,” ujar Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni, Selasa (25/10).

Pada awalnya program ini direncanakan akan bekerjasama dengan Dinas Kebersihan. Namun, ujar Darjamuni, diperlukan penanganan khusus untuk membasmi tikus di DKI Jakara.

Jika sudah dikumpulkan, tikus-tikus itu, oleh DKPKP, akan dimasukan ke dalam sebuah kotak yang telah didesain khusus. Jika sudah terkumpul, pihaknya akan menembakkan racun berisi zat kimia ke tikus-tikus tersebut. “Tikus yang sudah mati akan kami masukkan ke incenerator untuk dibakar. Setelah itu, bisa kami jadikan pupuk kalau jumlah tikusnya banyak,” kata Darjamuni.

Meski demikian, menurutnya, pembasmian hama ini tidak rutin dilaksanakan tiap tahunnya. Pembasmian hama dilakukan saat ada peristiwa luar biasa terjadi, misalnya saat Pemprov DKI Jakarta membasmi belalang atau ulat bulu beberapa waktu lalu. Tahun ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta DKPKP DKI Jakarta untuk memberantas tikus. Rencananya, program itu akan dilaksanakan di Cakung, Jakarta Timur, atau Johar Baru, Jakarta Pusat.

“Kami belum anggarkan khusus untuk pembasmian tikus, rencananya kami akan laksanakan pembasmian tikus dengan anggaran basmi hama. Kami sudah usulkan anggaran 2017 untuk pemberantasan tikus dan akan kami laksanakan di semua wilayah,” kata Darjamuni.