Penulis
Intisari-Online.com -Badut pembunuh telah menjangkiti beberapa wilayah di Inggris di Amerika Serikat. Dengan pakaiannya yang khas—kadang-kadang membawa pisau, mereka menakut-nakuti warga, kebanyakan anak-anak dan perempuan, mengejarnya.
Fenomena ini kemudian mengundang sekelompok ilmuwan untuk menjawab, kenapa badut tampak menyeramkan? Mengapa mereka tiba-tiba muncul di banyak tempat? Dari sekadar kasak-kusuk, fenomena badut berubah menjadi objek penelitian yang dikaji secara serius.
“Pada banyak hal, badut menggabungkan hal-hal aneh secara sempurna,” kata Frank McAndrew, seorang psikolog sosial yang menerbitkan studi besar terkait kengerian terhadap badut. Tak sekadar ulahnya yang aneh dan suka iseng, siapa yang berada di balik topeng badut itu pun kita tidak mengetahuinya.
Alasan inilah yang menyebabkan beberapa orang berspekulasi bahwa badut tampak menyeramkan, karena mereka tidak terlihat seperti manusia, melainkan sering dianggap seperti robot. Ini seperti perasaan kita yang menyukai dan merasa empati dengan robot yang terlihat agak mirip manusia, tetapi justru jijik dengan robot yang terlihat terlalu manusia.
Intinya, badut tampak menakutkan karena mengaburkan garis kemiripan mereka dengani manusia. Dandanan tebal yang mendistorsi fitur badut membuat mereka tidak lagi tampak seperti manusia pada umumnya. Belum lagi aksesoris tambahan yang membuat kaki mereka besar dan rambut aneh badut.
Sang psikolog sosial pun menambahkan, apa yang benar-benar membuat badut tampak menyeramkan adalah karakter ambigu mereka. Hipotesis ini didasarkan pada pengamatannya terhadap lebih dari 1.300 orang badut untuk mencari tahu apakah perilaku dan karakteristik fisik orang memang benar-benar menyeramkan. McAndrew hanya menemukan faktor ketidakpastian yang menyebabkan kengerian itu.