Jangan Tertawakan Fobia Badut

K. Tatik Wardayati

Editor

Jangan Tertawakan Fobia Badut
Jangan Tertawakan Fobia Badut

Intisari-Online.com – Terkadang, orang yang takut akan badut ditertawakan. Tapi itu tidak boleh dilakukan, karena takut atau fobia badut bisa jadi masalah serius.

Orang yang takut badut akan mengalami serangan panik karena mereka melihat badut seperti sosok raksasa yang akan menerkamnya dengan kaki raksasa dan wajah menakutkan. Sementara, buat orang lain badut seperti boneka lucu.

Beberapa penyebab mengapa seseorang takut badut bisa diketahui, tetapi beberapa tidak menyadari apa yang membuat mereka ketakutan pada sosok badut. Menurut definisi, ketakutan irasional pada badut dikenal sebagai coulrophobia. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani Kuni, koulon yang berarti orang yang berjalan di atas panggung. Gejala yang muncul dari coulrophobia ini berkeringat, mual, rasa takut, jantung berdetak lebih cepat, menangis atau berteriak, dan marah jika ada badut di dekatnya.

Rami Nader, psikolog dan direktur North Shore Stress and Anxiety Clinic di Vancouver Utara mengatakan, takut badut dipicu karena seseorang tidak bisa mengetahui secara nyata siapa di balik topeng badut.

“Anda benar-benar tidak bisa tahu wajah asli mereka dan tidak tahu apa makna di balik topeng, meskipun kadang-kadang ada topeng yang terlihat lucu,” kata Nader, seperti dikutip oleh MSNBC.

Orang yang punya rasa takut berlebihan atau fobia badut tidak boleh ditertawakan atau bahkan dipaksa untuk berani dengan badut. Ini bisa menyebabkan trauma pribadi lebih dalam. Jika kondisi ini dibiarkan terus, bisa menyebabkan masalah atau gangguan mental yang lebih serius yang memerlukan pengobatan dari ahlinya untuk mengatasi fobia.

Nader mengungkapkan bagaimana mengatasi fobia badut seperti fobia lainnya, secara bertahap harus diketahui mengapa orang takut badut. Setelah itu mulai diajarkan bagaimana mengatasi kecemasan dan belajar mengenali apa yang dikhawatirkan tidak benar-benar berbahaya. Jika berhasil, maka Anda tidak akan kehilangan kontrol, dan mampu mengatasi kecemasan serta tidak akan pernah lagi mempermalukan diri di depan umum.