Find Us On Social Media :

Untuk Menjadi Orang Hebat, Tidak Bisa Dengan Cara Instant, Seperti Kisah Ahli Permata Ini

By Mentari Desiani Pramudita, Minggu, 23 Oktober 2016 | 06:09 WIB

Sukses adalah proses. Tidak bisa secara instant.

Intisari-Online.com- Tingginya harga batu permata, membuat orang-orang berbondong-bondong belajar menjadi ahli permata. Termasuk anak remaja itu.

Suatu hari ia berkeliling mencari ahli permata yang bisa ia jadikan guru. Sampai ia mendengar bahwa ada seorang ahli permata yang hebat. Sang anak remaja mendatanginya dan mencoba belajar dari sang ahli.

Awalnya, ahli permata itu menolak. Namun melihat kegigihan anak tersebut, ia menyetujuinya. “Datanglah besok,” kata ahli permata itu.

Esok hari, anak remaja itu datang dengan bahagia. Tanpa kata, ahli pertama itu meletakkan batu di dalam genggaman tangan anak remaja itu. Anak itu menunggu dan menunggu sampai sore. Tapi ahli permata itu tidak melakukan apa-apa.

Hari berikutnya, ahli permata itu menyuruh hal yang sama. Yaitu menggenggam batu sampai sore. Seperti itu juga hari ketiga, keempat, dan kelima.

Pada hari berikutnya, anak remaja itu kesal. Ia merasa hampir seminggu tidak mendapatkan apa-apa.

“Guru, kapan saya belajarnya?”, tanya anak remaja itu kepada ahli permata.

“Nanti. Belum saatnya,” jawab guru tenang.

Tidak ada perubahan setelah itu. Anak remaja itu datang dan menggenggam batu sementara ahli permata terus melanjutkan tugasnya.

Suatu hari, anak remaja yang frustasi itu datang kembali. Ahli permata kembali menyuruhnya menggenggam batu itu. Ketika batu itu berada di atas tangannya. Anak remaja itu menjawan, “Ini bukan batu yang sama,” jawabnya kesal.

Ahli permata itu tersenyum. “Lihatlah. Kau sudah belajar,” jawabnya. Sementara sang anak remaja tertegun.

Ingatlah, untuk menjadi seorang ahli tidak bisa dengan jalur instan. Harus ada perjuangan dan kegigihan. Frustasi, kesedihan, atau rasa kesal adalah warna-warninya saja. Karena itu semua ialah proses.