Find Us On Social Media :

Beryoga dan Bergembira di Taman Kota Bersama Yoga Gembira

By Ilham Pradipta M., Sabtu, 15 Oktober 2016 | 06:30 WIB

Yoga, dalam bahasa Sanskerta berarti ?penyatuan?. Menyatu dengan lingkungan sekitar sehingga memerlukan konsentrasi tinggi

Intisari-Online.com - Sebelumnya, yoga identik dengan olahtubuh yang eksklusif. Ditambah lagi kesan private ketika aktivitasnya dilakukan dalam sebuah studio. Belum lagi hanya segelintir orang yang turut aktif. Nah, apa jadinya kalau yoga dilakukan di taman kota secara massal?

Dunia yoga sempat mengalami kesuraman di Tanah Air. Tepatnya pada 2009 ketika yoga difatwa-haramkan oleh otoritas yang berwenang. Akibatnya, banyak orang yang takut untuk menekuni dunia ini. Banyak pegiat yoga yang merasa resah dalam ketidakjelasan itu. Melihat kondisi tersebut, Yudhi Widdyantoro, yang sudah aktif beryoga dari tahun 1991, mulai tergerak hatinya untuk memperkenalkan yoga dengan konsep yang lain.

Konsep yang ditawarkan Yudhi berbeda dari yoga pada umumnya. Tidak dilakukan di kelas tertutup, tapi di ruang terbuka. “Awalnya sendiri saja, kaya orang gila waktu itu,” kenang Yudhi sambil tertawa menceritakan pengalaman pertama kali yoga di Taman Suropati pada 2010. Dirinya yang pede itu menarik perhatian banyak mata. Tak jarang juga banyak orang yang bertanya sedang apa gerangan.  Hingga akhirya mereka yang penasaran turut aktif, mencicipi dunia yoga.Nah, setelah itu barulah dibentuk komunitas Yoga Gembira (Yogem) 

Melawan stres

Yoga, dalam bahasa Sanskerta berarti “penyatuan”. Menyatu dengan lingkungan sekitar sehingga memerlukan konsentrasi tinggi. Untuk itu dibuthkan ruangan yang hening. Sepi. Itu terakomodasi melalui studio, rumah, atau kamar. Nah, bagaimana jika yoga dilakukan di alam terbuka nan ramai seperti taman kota?  

Ketika beryoga di alam terbuka seperti taman kota, kita dapat melihat suasana yang lebih beragam. Entah itu hewan-hewan yang berkeliaran, rindangnya pohon-pohon, atau sekadar melihat orang berlalu lalang. Memang benar kalau tempat terbuka lebih mudah membuyarkan konsentarasi saat beryoga. Tapi disitulah letak esensi dan tantangannya.

Dengan adanya distruksi dari luar nantinya akan membuat kita memperoleh konsentrasi yang lebih baik. Memang, hal itu tergantung pada tiap individu. Kalau ada yang menyikapinya dengan perasaan negatif, tentu hasilnya akan buruk. Tapi bagi pegiat yoga yang sudah melakukannya secara rutin, hal ini menjadi daya pikat tersendiri.

Selain itu, berada di alam terbuka dapat meningkatkan suasana hati dan energi sesorang. Bahkan, ia dapat menambah norepinephrine dalam tubuh. Yaitu, zat kimia yang dapat membantu otak untuk melawan stres.