Penulis
Intisari-Online.com – Tahukah Anda kalau olahraga menyimpan keajaiban bagi otak? Berdasarkan studi dari pola aktivasi otak pada orang tua, ternyata rutin berolahraga dan menjaga kebugaran fisik, bisa membuat otak kian muda dan lincah.
Umumnya, ketika usia bertambah tubuh akan mulai kehilangan fleksibilitas dan efisiensinya ketika. Terlebih lagi ketika memasuki usia 40-an. Contohnya seperti gerakan tubuh seperti berjalan. Di usia-usia tersebut tak jarang banyak orang menjadi ‘canggung’ saat berjalan. Nah, seperti itu pula yang terjadi di dalam kepala kita. Biasanya masalah-masalah di usia pertengahan tak jauh-jauh dari kinerja otak. Sebut saja seperti turunnya keefektifan otak untuk berpikir.
Hal inilah yang mengundang rasa ingin tahu dari banyak ahli saraf. Dalam studinya, mereka mengukur perubahan kognitif dalam otak manusia. Studi itu membandingkan aktivasi otak anak muda dan orang yang telah melewati usia 40 tahun. Selidik punya selidik, para ilmuwan menemukan perbedaan yang mencolok. Perbedaan ini terlihat pada aktivitas yang melibatkan peran mental. Contohnya seperti tugas yang membutuhkan perhatian, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, hingga jenis pemikiran tingkat tinggi.
Nah, berbagai aktivitas di atas itu melibatkan sebuah area khusus di otak. Tepatnya pada bagian prefrontal cortex. Kata para peneliti, orang yang berusia 40 tahun ke atas memerlukan energi yang lebih besar untuk menjalankan fungsi area prefrontal cortex-nya dibandingkan dengan usia muda. Boleh dibilang, mereka memerlukan lebih banyak energi untuk menyelesaikan suatu tugas yang sama.
Namun, kita tak perlu takut dulu. Ternyata hal itu bisa “diakali” kok. Menurut para peneliti, terdapat perbedaan setelah mereka menguji kebugaran fisik dari para relawan, yakni orang di atas usia 40 tahun. Saat peneliti meneliti aktivasi otak dari seorang pria tua, mereka menemukan hasil yang positif. Usut punya usut, kemampuan perhatian dan pengambilan keputusan mereka jadi lebih cepat. Otak mereka juga bekerja layaknya orang-orang yang jauh lebih muda. Bahkan, mereka juga lebih cepat dan akurat dalam tugas yang diberikan oleh para peneliti. Sungguh ajaib, bukan?
“Kebugaran aerobik yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif,” ujar Hideaki Soya, profesor exercise and neuroendocrinology, yang mempelajari efek dari latihan fisik pada otak di Universitas Tsukuba, Jepang.
(Nytimes.com/Gretchen Reynolds)