Penulis
Intisari-Online.com -Hampir semua orang menyadari pentingnya olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani. Olahraga dipercaya dapat menguatkan jantung, paru-paru, dan otot; mengurangi lemak tubuh dan keluhan stroke, penyakit gula, serta osteoporosis.
(Baca juga: Percuma Olahraga Jika Masih Suka Lakukan Lima Hal Ini!)
Sayangnya, banyak yang tidak menyadari (atau tak peduli) bahwa olahraga itu harus dilakukan secara rutin.
Jika tidak dilakukan secara kontinyu, tingkat kesegaran jasmani yang tadinya sudah meningkat, berpotensi turun kembali. Asal tahu saja, hanya dalam waktu 2 - 3 minggu setelah rutinitas olahraga ditinggalkan, kemampuan tubuh bakal menurun kira-kira 20 - 30%.
Badan pun terasa tidak fit, lemas, lesu, dan sejenisnya. Bila absen dalam hitungan bulan atau tahunan, kondisi tubuh tentu akan lebih lemah lagi.
(Baca juga: Hati-hati, Pakaian Olahraga Termasuk Salah Satu Pengacau Kesehatan Vagina)
Bagaimana cara mengembalikan tubuh sehat dan segar yang "hilang" itu? Salah satunya, ya dengan berolahraga. Namun jangan salah, misalnya dengan berolahraga sehari penuh non-stop, untuk menebus jam-jam latihan yang terbuang di masa lalu.
Itu namanya menyiksa diri. Jika Anda lama tidak berolahraga dan hendak memulai kembali aktivitas menyehatkan badan itu, mulailah dengan menguatkan tekad.
Jangan seperti yang sudah-sudah, kali ini siapkan waktu khusus yang dapat digunakan untuk berolahraga secara permanen. Jika latihan dilakukan di sport club, minta pelatih atau instruktur untuk selalu mengingatkan Anda pada jadwal latihan.
Ingat juga, Anda harus memulai semuanya dari nol. Itu artinya, tingkat kemampuan tubuh setelah lama tidak berolahraga tidak dapat disamakan dengan kondisi saat masih rajin berolahraga.
Biasanya, di klub kebugaran semangat berlatih akan tumbuh berlipat-lipat. Apalagi setelah bersua teman-teman lama. Yang harus dicamkan, teman-teman lama Anda mungkin saja jauh lebih fit karena lebih konsisten menjaga kebugaran.
Makanya, jangan samakan beban latihan Anda. Untuk awalan, berolahraga selama 30 menit saja. Bentuk latihan disesuaikan dengan kemampuan fisik dan kondisi badan.
Jangan lupa melakukan pemanasan dan peregangan sebelum memulai latihan. Seperti diketahui, olahraga membutuhkan kerja kardiovaskuler yang berfungsi sebagai penyedia oksigen. Dengan melakukan pemanasan, fungsi kardiovaskuler dapat dioptimalkan, sehingga aktivitas dan manfaat berolahraga berjalan seperti yang direncanakan.
Lakukan latihan aerobik (joging, bersepeda, senam, dan sejenisnya) tanpa memaksa dan tidak terlalu melelahkan. Yang harus diperhatikan, jangan sampai membuat napas terengah-engah.
Hindari juga latihan yang banyak mengandung gerakan eksplosif, seperti sepakbola, bulutangkis, atau tenis, karena akan membebani jantung dan terlalu memberatkan persendian.
Bila ingin latihan beban, mulailah dengan beban yang sangat ringan. Setelah itu, jika merasa mampu, naikkan beban secara bertahap. Repetisi (ulangan) dilakukan semampunya. Sama seperti saat memulai latihan, lakukan juga peregangan setelah latihan untuk mengurangi nyeri otot. Boleh juga diakhiri dengan pijat agar otot cepat pulih.
Terakhir, lakukan olahraga secara rutin, sekitar 3 - 5 kali seminggu, dengan durasi antara 20 - 60 menit per latihan. Yang lebih penting, jangan coba-coba mangkir berolahraga kembali!