Find Us On Social Media :

Duduk Lebih dari 7 Jam Berisiko Diabetes, Jadi Bergeraklah!

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 22 Juli 2017 | 05:30 WIB

Duduk Lebih dari 7 Jam Berisiko Diabetes

Intisari-Online.com – Sebagian besar pekerja kantor menghabiskan waktunya di kursi kerja mereka.

Ternyata, orang yang sering duduk untuk jangka waktu yang lama lebih berisiko terkena penyakit. Jadi, berapa lama sebaiknya kita duduk dalam sehari?

Waspadalah jika pekerjaan kita di kantor memaksa kita terjebak di kursi selama tujuh jam atau lebih setiap harinya.

(Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Buah Pepaya yang Manis Itu?)

Sebuah penelitian baru menemukan, wanita yang duduk sampai tujuh jam sehari lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 lebih awal daripada mereka yang lebih aktif.

Tes darah menunjukkan, wanita yang duduk tujuh jam sehari memiliki kadar penanda kimia yang menyebabkan diabetes.

Menurut Diabetes Foundation di Inggirs, jumlah diabetes tipe 2 meningkat dari 2,5 juta menjadi 4 juta pada tahun 2025 dan 5 juta pada 2030.

Penelitian tersebut menyatakan, sementara jutaan orang tidak menyadarinya, mereka sebenarnya telah menderita gejala awal diabetes.

Jika tidak ditangani, diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko serangan jantung, kebutaan, dan amputasi.

Kegemukan, fisik tidak aktif, dan pola makan yang buruk, merupakan faktor pencetus utama penyakit ini.

(Baca juga: Anda Kegemukan, Jangan Menyalahkan Karbohidrat karena Ini Biang Keroknya)

Seperti dilaporkan Dailymail, tim peneliti dari Universitas Leicester, Inggris, meminta 505 relawan pria dan wanita berusia 59 tahun atau lebih.

Responden ditanya bagaimana mereka menghabiskan waktu selama seminggu. Setiap responden juga diuji kimia dalam darah mereka yang berkaitan dengan diabetes.

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine, menunjukkan, wanita rata-rata duduk antara 4 – 7 jam setiap hari, sementara laki-laki duduk 4 – 8 jam sehari.

Wanita yang duduk dalam waktu yang lama memiliki kadar insulin tinggi.

Mereka juga memiliki angka yang lebih tinggi pada protein C-reaktif, leptin, dan interleukin-6 adinopectin.

(Baca juga: Sering Lapar, Salah Satu Tanda Tubuh yang Kekurangan Protein)

Semua itu bahan kimia yang dilepaskan oleh jaringan lemak di perut dan menyebabkan peradangan yang berbahaya. Namun hal itu tidak ditemukan pada pria.

“Penelitian ini memberikan bukti baru bagi orang yang duduk terlalu lama, ternyata berpengaruh sangat buruk pada resistensi insulin dan peradangan pada wanita,” tulis para peneliti.

Ilmuwan menyarankan, wanita harus banyak bergerak untuk mencegah penyakit kronis.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, orang yang menghabiskan 10 tahun atau lebih duduk, hampir dua kali lipat berisiko terkena beberapa jenis kanker usus besar.

Diperkirakan lebih dari 55% orang dewasa menghabiskan waktu mereka di kursi kerja mereka.