Find Us On Social Media :

Tak Hanya Perlancar Pencernaan, Probiotik Juga Dongkrak Sistem Kekebalan Tubuh

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 15 Februari 2017 | 14:00 WIB

Probiotik Dongkrak Kekebalan Tubuh

Pada bayi dan anak-anak, kuman-kuman probiotik terbukti sangat efektif mengatasi diare akut akibat serangan rotavirus. Sementara galur probiotik tertentu dapat pula membantu menghilangkan konstipasi.

Di lingkungan lain, sebut saja saluran kemih dan vagina, bakteri probiotik juga berperan melindungi kawasan vital itu dari serangan infeksi. Di dalam lambung dan usus dua belas jari, probiotik menurunkan angka kejadian tukak dengan cara menekan pertumbuhan bakteri penyebabnya, yaitu Helicobacter pylori.

Dengan probiotik pula, toleransi usus terhadap laktosa meningkat dan alergi terhadap susu bisa berkurang. Gejala “salah-cerna” (maldigesti) laktosa dapat diturunkan pula dengan konsumsi produk olahan susu yang mengandung probiotik tertentu. Pada orang yang tidak memiliki laktase – enzim yang mencerna laktosa, pencernaan laktosa dapat ditingkatkan dengan meminum susu asam yang terbuat dari susu yang difermentasikan dengan Lactobacilus bulgaricus  dan Streptococcus thermophilus.

Meski baru dilakukan penelitian terhadap hewan, keunggulan probiotik mulai tampak dalam menurunkan angka kejadian kanker kolon lewat kemampuan y ang dimiliki beberapa galur bakteri asam laktat: mereka bisa menghambat perkembangan zat-zat penyebab perubahan genetik. Namun kemampuan menurunkan risiko kanker ini berbeda-beda antara berbagai galur probiotik. Mekanismenya pun ada beberapa. Ada yang melakukan pengurangan enzim tertentu pada feses, yang terkait dengan pengubahan prokarsinogen menjadi karsinogen. Ada lagi yang menstimulasi pertahanan tubuh penderita dan mengubah derajat keasaman (pH) di kolon sehingga kondisinya menjadi kurang kondusif bagi perkembangan kanker.

Mau tahu keuntungan lain yang kita peroleh dari kehadiran probiotik? Masih bejibun! Probiotik berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol darah, meningkatkan daya tahan kolesterol LDL terhadap oksidasi, dan menurunkan tekanan darah melalui mekanisme yang belum sepenuhnya dipahami.

Mengonsumsi probiotik

Untuk bisa masuk ke dalam tubuh kita, probiotik biasanya ditumpangkan pada produk makanan atau minuman. Kendaraan yang biasanya ditumpangi adalah keju cottage, susu sapi, jus, dan susu bubuk bayi. Juga produkk olahan susu seperti pelbagai jenis susu asam, misalnya yogurt, kefir, yakult, dan dadih, minuman tradisional khas Sumatera Barat yang dibuat dari susu kerbau. (Ironisnya, dadih telah diproduksi di Jepang dengan sebutan “dadihi yogurt” tanpa kita kebagian hak patennya).

Susu asam mengandung Lacobacillus (bakteri asam laktat) yang mirip dengan jenis kuman-kuman “baik” yang menghuni usus manusia. Produk ini dihasilkan melalui suatu proses fermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Karena manusia cenderung ogah repot, terkadang dijumpai kendala mengonsumsi probiotik dalam bentuk makanan dan minuman. Barangkali tak ada waktu untuk membuat kefir sendiri, atau tak suka rasa yogurt. Maka kini probiotik ada yang dikemas dalam bentu tablet, kapsul, atau granula yang praktis, mudah dibawa, dan dapat dimakan kapan saja, layaknya kita mengonsumsi vitamin atau obat.

Walau punya keunggulan begitu banyak, layaknya suplemen kesehatan dan obat, dalam mengonsumsi probiotik ada baiknya kalau kita memperhatikan soal dosis dan keamanan. Menurut dr. Lanny Lestiani, M.Sc., staf pengajar Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran UI, dosis yang dianjurkan adalah 106 – 1010 cfu (colony forming unit) bakteri hidup per hari, tergantung bentuk produk probiotiknya.

Dari laporan-laporan berbagai penelitian di mancanegara, konsumsi probiotik dinyatakan aman, bahkan oleh Food and Drug Association (FDA) di Amerika Serikat. Belum ada laporan mengenai efek sampingan dari penggunaan bakteri asam laktat selama berabad-abad, dalam bentuk susu fermentasi dan yogurt. Meskipun demikian, penelitian dan uji ilmiah tetap perlu dilakukan, khususnya terhadap probiotik jenis baru. Bagi produsen, misalnya, pembiakan kuman di laboratorium perlu dilakukan dengan ekstra hati-hati, selain harus bebas dari kontaminan umum, harus bebas juga dari kontaminan berupa gen yang resisten antibiotik yang bisa saja terdapat di alam.

Selain itu, agar probiotik dapat bekerja secara efektif di dalam tubuh, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Pertama, bakteri probiotik harus bisa bertahan ketika melewati lambung dan usus halus, sebelum mencapai usus besar. Bakteri probiotik juga harus tahan terhadap keasaman dan cairan empedu di usus, serta selektif dalam metabolisme zat tertentu.

Kemudian, perlekatan bakteri di dalam saluran pencernaan harus optimal untuk mendapatkan manfaat pertahanan yang baik di usus. Sementara dari segi pembuatan dan proses penyimpanan, makanan atau minuman yang mengandung probiotik perlu diolah dengan tepat, termasuk interaksi mereka dengan bahan-bahan organik lain seperti asam atau zat penghambat lain yang bisa menurunkan daya tahan bakteri itu.