Find Us On Social Media :

Tak Hanya Perlancar Pencernaan, Probiotik Juga Dongkrak Sistem Kekebalan Tubuh

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 15 Februari 2017 | 14:00 WIB

Probiotik Dongkrak Kekebalan Tubuh

Intisari-Online.com – Ada banyak manfaat yang bisa dipetik bila kita cukup memiliki probiotik di dalam saluran pencernaan. Selain metabolisme pencernaan bisa diperbaiki, sistem imun tubuh juga terdongkrak.

(6 Manfaat Probiotik Bagi Kesehatan!)

Dalam upaya penyembuhan suatu infeksi, penggunaan antibiotik kian banyak dan meluas. Sayang, obat itu ternyata tidak cuma membunuh kuman, terutama bakteri patogen atau “jahat”. Tanpa disadari, ia juga membunuh dan melemahkan kuman-kuman “baik” yang membantu proses metabolisme di saluran pencernaan. Akibatnya, keseimbangan mikroorganisme “jahat” dan “baik” tadi, terutama di dalam usus, menjadi terganggu. Padahal, keseimbangan tersebut diperlukan dalam kehidupan kita.

Jangan main-main, gangguan keseimbangan bakteri usus berdampak buruk. Selain terlihat dari gejala seperti diare dan sembelit, juga dapat dilihat dari tumbuhnya jamur (kandida) baik di saluran pencernaan ataupun di kulit, lidah putih, napas berbau, dan feses  mengandung daun kehitaman akibat serat makanan tak tercerna dengan baik.

(Sumber Probiotik Selain Yoghurt)

Namun, kita tak perlu khawatir menghadapi problem tersebut. Ada “obat” lain yang bisa memperbaiki keseimbangan mikroorganisme tadi, yaitu probiotik. Sebutan probiotik diambil dari kosa kata Yunani yang berarti “untuk kehidupan”. Secara awam, yang dimaksud probiotik adalah mikroorganisme tertentu (bakteri) yang bisa menjaga atau meningkatkan keseimbangan mikroba di usus besar dan memberikan keuntungan bagi kehidupan.

Usaha untuk memahami peran antibiotik sebenarnya sudah dimulai sejak 30 tahun lalu, dan terus dilakukan dalam dekade terakhir. Ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran bahwa daya tahan usus menurun karena pertambahan usia, sedangkan penggunaan antibiotik sulit dibendung. Ditambah lagi, dari penelitian yang terus dilakukan, ternyata probiotik mampu meningkatkan kekebalan tubuh dengan membangkitkan “tentara-tentara” siap tempur dalam sistem imun tubuh.

Manfaat probiotik

Di usus kita, mikroorganisme (kuman atau bakteri) hidup bagaikan berada di sebuah “kebun binatang”. Mereka berjumlah sekitar 100 triliun (1014), sepuluh kali lebih banyak daripada jumlah sel penyusun tubuh manusia. Hebatnya, dalam “kebun binatang” yang amat padat ini mereka hidup bersama dalam keseimbangan. Mereka juga bekerja sesuai tugasnya masing-masing agar proses pencernaan berlangsung sebagaimana mestinya.

Andaikan kita dapat berkunjung ke kolon (usus besar), kita akan berjumpa dengan sekitar 500 spesies mikroba yang bertugas menuntaskan pencernaan melalui proses fermentasi, melindungi tubuh terhadap serangan bakteri patogen, dan merangsang perkembangan sistem kekebalan tubuh.

Genus Lactobacillus  dan  Bifidobacterium merupakan jenis bakteri “baik” yang dominan tidak saja di kolon tetapi juga di dalam usus halus. Dengan adanya komunitas ini, proses pencernaan makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan, menjadi terbantu.

Lactobacillus rhamnouss GG misalnya, juga diketahui berkolonisasi di dalam usus. Orang-orang yang diganggu oleh diare akibat penggunaan antibiotik atau karena dalam kondisi melancong (penderita traveller’s diarrhoea), pantas berterima kasih kepada koloni bakteri ini. Soalnya, atas bantuan mereka ini diarenya bisa lebih cepat berhenti. Kuman yang satu ini juga berkhasiat sebagai antimikroba, karena melawan mikroba usus lainnya sambil meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, terutama yang terjadi di usus.