Find Us On Social Media :

Beberapa Peperangan dan Konflik Internasional di Muka Bumi Ternyata Dipicu oleh Matahari, Kok Bisa?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 5 Juni 2018 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com- Semakin banyak ilmuwan, ahli perawatan kesehatan, dan warga yang berpendapat bahwa frekuensi dari telepon seluler, jaringan listrik, dan lain-lain dapat mengganggu kesehatan.

Namun sebenarnya ada sumber pencemar terbesar yang luput dari perhatian: matahari.

Pada waktu-waktu tertentu, aktivitas matahari juga bisa memperparah masalah kesehatan mental.

Dilansir dari beyondsciencetv.com, setiap 10-11 tahun, jumlah bintik matahari meningkat dari 0 (seperti yang terjadi pada tahun 2008) ke tingkat tertinggi di atas 400.

Baca Juga: Mengingat Kembali Sejarah Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Israel Lewat Perang Enam Hari yang Berdarah-darah

Sementara bintik matahari itu sendiri tidak mempengaruhi Bumi, jilatan api matahari dan gangguan lain yang memancar dari matahari selama peningkatan bintik matahari sangat mempengaruhi.

Peningkatan itu sekaligus meningkatkan jumlah partikel (elektron dan proton) dan radiasi cahaya berbahaya (ultraviolet dan sinar-x), yang dikenal sebagai badai matahari.

Jika bukan karena medan magnet dan atmosfer, Bumi pastinya sudah kering terbakar.

Badai ini, meskipun terjadi dalam hitungan menit mempengaruhi gelombang otak dan tingkat hormon.

Baca Juga: Bus Malam Lebih Mewah dari Pesawat, Kemewahan Kabinnya Bikin Takjub!

Akibatnya ialah menimbulkan sejumlah reaksi yang berbeda, terutama pada laki-laki.

Sementara bagi wanita umumnya tampak kurang terpengaruh, meski beberapa wanita benar-benar terpengaruhi juga.

Bereaksi terhadap perubahan kadar hormon, beberapa pria mungkin menjadi semakin mudah marah dan agresif, sementara yang lain malah menjadi lebih kreatif.