Find Us On Social Media :

Indonesia Merasa Beruntung Bisa Beli Jet Tempur A-4 Skyhawk Israel di Zaman Pak Harto, meski Ujung-Ujungnya Ternyata Malah Dibuat Bingung

By Agustinus Winardi, Minggu, 3 Juni 2018 | 18:00 WIB

Ketika A-4 Israel diterima oleh TNI AU karena prosedur pembeliannya dari AS, maka buku panduan (modul) yang disertakan dalam pembelian A-4 adalah modul dari AS.

Tapi buku panduan yang memiliki ribuan halaman itu sudah tak cocok lagi dengan A-4 ‘versi Israel’ mengingat banyaknya modifikasi yang telah dilakukan.

Para teknisi TNI AU yang menangani A-4, salah satunya agar bisa disesuaikan dengan sistem radio komunikasi versi Indonesia pun ternyata dibuat puyeng.

Pasalnya sistem komunikasi milik AU Israel ternyata tidak nyambung dengan sistem komunikasi radio milik TNI AU.

Baca juga: Pilot TNI AU Pernah Diserang Preman, Jet Tempur F-16 pun Dikerahkan untuk Memberi Pelajaran

Tapi setelah melakukan berbagai langkah teknis termasuk dengan cara ‘mengakali’ sistem radio komunikasi A-4, para teknisi TNI AU akhirnya berhasil ‘menyambungkan’ sistem komunikasi A-4 dengan sistem komunikasi menara kontrol di darat dan juga dengan pesawat-pesawat TNI AU jenis lainnya.

Sistem-sistem gun pod (cantelan) senjata juga banyak yang diubah oleh para teknisi Israel sehingga sempat membuat bingung para teknisi TNI AU.

Apalagi mengingat sejumlah persenjataan yang kemudian disertakan pada A-4 adalah buatan AS dan bukan Israel.

Akhirnya dengan berbagai cara, para teknisi TNI AU bisa juga menanganinya dengan baik sehingga A-4 Skyhawk bisa dioperasikan untuk misi tempur dan non-tempur.

Namun sesungguhnya A-4 Skyhawk yang dioperasikan TNI AU belum berfungsi secara optimal karena Indonesia keburu mendapat embargo senjata dari AS (1995-2005).

Ironisnya alasan AS melakukan embrago senjata ke Indonesia karena TNI AU telah menggunakan A-4 untuk berperang di Timor-Timur.

AS memang cenderung melarang pesawat tempurnya digunakan untuk menyerang pasukan yang tidak memiliki kekuatan udara seperti Timor-Timur.