Find Us On Social Media :

Indonesia Merasa Beruntung Bisa Beli Jet Tempur A-4 Skyhawk Israel di Zaman Pak Harto, meski Ujung-Ujungnya Ternyata Malah Dibuat Bingung

By Agustinus Winardi, Minggu, 3 Juni 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Pada Perang Yom Kippur (1973) antara sejumlah negara Arab melawan Israel, awalnya militer Israel sesungguhnya mengalami kerugian besar dan nyaris kalah.

Banyak tank Israel berhasil dihancurkan pasukan gabungan Mesir dan Suriah yang sudah dilengkapi persenjataan rudal antitank produksi Rusia, demikian pula jet-jet tempurnya.

Sekitar 40 jet tempur A-4 Skyhawk Israel yang digunakan dalam pertempuran berhasil dirontokkan oleh rudal-rudal SAM (Surface Air Missile) buatan Rusia yang dioperasikan oleh Mesir sehingga mengakibatkan 20 pilot andalan Israel tewas.

Atas banyaknya jet tempur A-4 yang tertembak jatuh itu, Israel mendapat ganti dari AS.

Lalu, agar rontoknya A-4 tidak terulang lagi dalam peperangan berikutnya, Israel melakukan sejumlah langkah modifikasi terhadap A-4 sehingga menjadi jet tempur yang lebih mumpuni.

Baca juga: Benarkah Tanpa Jet Tempur Su-35 Indonesia Akan Kerepotan Hadapi Gempuran Jet Siluman F-35 Australia?

Modifikasi atau up grade yang dilakukan antara lain pada peningkatan power mesin, peningkatan kemampuan radar pencari sasaran dan sistem radio komunikasi, peningkatan jumlah persenjataan yang dibawa, serta penambahan daya tampung bahan bakar.

Setelah dimodifikasi jet-jet tempur A-4 Skyhawk Israel memang tidak mudah tertembak jatuh lagi dan terbukti mumpuni ketika digunakan menggempur instalasi nuklir di Osirak, Irak, pada Juni 1981 dalam Operasi Babylon.

Tapi setelah Perang Yom Kippur dan operasi tempur ke Irak, Israel justru mengalami  surplus A-4.

Maka agar tetap menguntungkjan sebagian di antaranya dijual dengan perantaraan AS dan salah satu pembelinya adalah Indonesia di bawah rezim Orde Baru.

Pada tahun 1979, Indonesia yang melakukan pembelian A-4 secara rahasia, mulai menerima A-4 yang dikirim menggunakan kapal laut dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga: Pilot Indonesia Ternyata Lebih Jago Menerbangkan Jet Tempur Sukhoi Dibanding Pilot Rusia

Sebanyak 33 unit A-4 Skyhwak kemudian diterima oleh Indonesia secara bertahap dan selanjutnya diserahkan ke TNI AU.