Penulis
Intisari-Online.com -Berita menteri yang ketiduran saat rapat resmi mungkin bukan kabar baru bagi kita di Indonesia. Akan tetapi, pada 2015, Hyon Yong Chol, Menteri Pertahanan Korea Utara, dihukum mati karena tidur saat acara resmi.
(Baca juga: Korea Selatan Lantik Presiden Baru yang Pandangannya Berbeda 180 Derajat dari Kim Jong Un)
Menurut Kim Jong Un, Presiden Korea Utara, Hyon Yong Chol telah melakukan pengkhianatan karena menunjukkan rasa tidak hormat pada acara militer resmi tersebut. Kabar mengejutkan ini disampaikan oleh Dinas Intelijen Korea Selatan (NIS) pada para politisi dalam sebuah rapat di parlemen.
NIS melaporkan bahwa eksekusi terhadap Hyon Yong Chol tersebut disakdikan oleh ratusan pejabat tinggi militer. Eksekusi ini dilakukan di sebuah pusat pelatihan militer pada daerah Kanggon, sebelah utara Pyongyang. Eksekusi mati ini sendiri dilakukan dengan senjata anti serangan udara.
(Baca juga: ‘Ngebet’ Ingin Serang AS dengan Nuklir, Kim Jong Un Justru Gemari Musik Barat dan Film Hollywood)
Komite HAM untuk Korea Utara yang berbasis di Amerika Serikat sendiri yakin bahwa eksekusi terhadap Yong Chol tersebut dilakukan dengan enam senjata anti serangan udara tipe ZPU-4. Senjata ini sebenarnya sangat kuat dan memiliki jangkauan hingga 8.000 meter. Akan tetapi dalam eksekusi ini jarak penembak dengan Yong Chol hanyalah 30 meter.
Yong Chol sendiri belum genap setahun menduduki jabatan sebagai menteri pertahanan. Selain dia, ada 14 orang pejabat lain yang tahun ini diberi hukuman mati oleh Kim Jong Un. Sejak berkuasa pada tahun 2011, Kim Jong Un memang sudah sering memerintahkan eksekusi mati. Sejauh ini sudah ada 70 pejabat yang dibunuh olehnya.
(Kompas)