Find Us On Social Media :

Zabulon Simintov, Pria yang Diyakini Sebagai Yahudi Terakhir di Afghanistan

By intisari-online, Selasa, 29 Mei 2018 | 19:06 WIB

BACA JUGA: Curiga Pasangan Selingkuh? Begini Cara Menyadap Pesan WhatsApp di Ponsel Pasanganmu

Dulu, Zabulon memiliki usaha memasok makanan ke berbagai hotel di Kabul. Namun, usaha itu perlahan-lahan tutup berbarengan dengan penarikan mundur pasukan asing di Afganistan.

"Dulu hotel-hotel biasa memesan makanan untuk 400 atau 500 orang. Empat atau lima kompor saya selalu sibuk dari pagi hingga malam," kenang Zabulon.

"Kini saya berencana menutup kafe ini dan menyewakan bangunannya," tambah dia.

Tak banyak diketahui soal sejarah Yahudi Afganistan, yang sebagian orang yakin mereka sudah hidup di Afganistan sejak 2.000 tahun lalu.

Hingga awal abad ke-20 masih terdapat beberapa ribu warga Yahudi di Afganistan, tersebar di sejumlah kota.

Sayangnya, komunikasi mereka dengan warga Yahudi lain di luar negeri sangat terbatas.

Pada akhir dekade 1950-an, warga Yahudi Afganistan akhirnya berbondong-bondong meninggalkan negeri itu menuju Israel yang baru saja terbentuk.

Istri dan putri-putri Zabulon juga memutuskan pindah ke Israel. Namun, di tengah berbagai kesulitannya, Zabulon memilih bertahan dan tinggal bersama "saudara-saudara" Afganistan-nya. (Ervan Hardoko)

BACA JUGA: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zabulon Simintov, Warga Yahudi Terakhir Afganistan".