Penulis
Intisari-Online.com - Sesuai dengan kondisi mesin yang memiliki daya besar ketika mendarat, jet tempur juga masih memiliki daya dorong mesin yang besar sehingga untuk sistem pengereman masih dibutuhkan bantuan.
Salah satu bantuan teknis untuk membantu pengereman jet tempur yang sedang mendarat adalah mengembangkan parasut (drag chute) yang tersedia di bagian ‘pantat’ pesawat.
Istilah lain dari drag chute adalah brake chute atau tail parachute, yaitu perangkat bagi jet tempur untuk mengurangi kecepatan saat mendarat.
Perangkat ini berupa sebuah atau lebih parasut yang diletakkan di bagian belakang yang terhubung dengan struktur pesawat.
Untuk mengoperasikan, dikendalikan pilot (dari kokpit) dengan sebuah switch yang mempunyai posisi Deploy-Released, Pull to Deploy-Puss to Released.
Baca juga:Pilot Indonesia Ternyata Lebih Jago Menerbangkan Jet Tempur Sukhoi Dibanding Pilot Rusia
Ada juga yang bertanda STBY-ON, juga ada yang ARM-SAFE atau Jettison-Deploy, tergantung jenis pesawat.
Bentuk switch bermacam-macam tergantung pesawat. Ada yang berbentuk toggle switch, puss button atau handle.
Tapi yang jelasdrag chute hanya dapat dioperasikan untuk membantu proses pengereman jet tempur saat mendarat.
Dalam penggunaannya,drag chute harus dapat dikontrol oleh pilot, terutama kapan akan diaktifkan untuk dapat dikeluarkan/deploy agar mengurangi laju pesawat saat mendarat.
Bentuk drag chute ada dua macam, circular/bulat (untuk jet tempur F-5, F-16, dan Hawk) dan cross/silang (A-4, Su-27/30).
Baca juga:Vodka dan Jet Tempur Sukhoi Bikin Polisi Militer TNI AU Tegang
Semuanya terbuat dari nilon berserat baja. Sedangkan warnanya macam-macam tergantung pabrik, dan warna drug chute hanya bersifat’ kosmetik’ semata tanpa alasan teknis.
Soal penempatan ada yang di bawah exhaust (A-4), di atas exhaust (F-5, F-16, Hawk) atau tepat di antara dua exhaust (Su-27/30), atau jika orang awam yang menyebut, drug chuteselalu berada di 'pantat' jet tempur.
Kesemuanya tersimpan dalam casing chute dan siap digunakan bila diperlukan.
Untuk beberapa pesawat seperti A-4 dan Shukoi, kelengkapan drag chute merupakan prosedur baku saat pendaratan.
Pasalnya selain untuk mengurangi laju pesawat juga ada alasan operasional. Yakni, drag chuteharganya lebih murah daripada harga disk brake dan main wheelsjet tempur.
Misalnya jenis drag chute yang dipergunakan iet tempur A-4 dapat dipakai lebih 50 kali pendaratan (on conditional).
Ja, penggunaan drug chute selain untuk menghemat sistem rem mekanik pesawat, juga bisa menghemat pemakaian roda jet tempur mengingat ketersediaan suku cadangnya yang terbatas.