Find Us On Social Media :

Mengenang Reformasi 1998, Inilah 5 Drama Terpenting Jelang Mundurnya Soeharto dari Kursi Presiden

By Aulia Dian Permata, Minggu, 20 Mei 2018 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - 21 Mei 1998 kala itu, semua pandangan tertuju pada sesosok pria dengan pakaian serba hitam di tengah credentials room di Istana Merdeka, Jakarta.

Pria itu terlihat tua, memakai peci dan sedang bersiap-siap membacakan suatu pidato.

Dia adalah Presiden Soeharto, yang mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi presiden setelah 32 tahun menjabat.

Pengunduran dirinya bukan tanpa alasan.

Baca Juga: (Foto) Perbandingan 4 Gaun Pernikahan Putri Kerajaan Inggris, Paling Mahal Milik Kate Middleton

Baca Juga: 20 Mei 1998, Para Menteri Menolak Trik 'Penyelamatan Diri' Soeharto

Bayangkan saja, berkuasa selama puluhan tahun lalu mundur begitu saja tentu sangat tidak rasional.

Sebelum memutuskan untuk mundur, Soeharto dirundung cukup banyak masalah dari segala pihak.

1. Istri tercintanya meninggal

Soeharto bukan apa-apa tanpa Bu Tien, begitu yang dikatakan banyak orang.

Di balik pria yang hebat selalu ada wanita yang lebih hebat, dan wanita itu adalah Bu Tien.

Rumor beredar bahwa Siti Hartinah (nama asli bu Tien) yang masih keturunan keraton Solo ini punya 'ilmu' yang menguatkan Pak Harto, salah satunya rumor tentang kesaktian tusuk konde bu Tien.

Namun tentu saja itu tidak terbukti.