Find Us On Social Media :

Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Sahur dan Sebaiknya Dihindari Saat Berbuka Puasa

By Adrie Saputra, Kamis, 17 Mei 2018 | 02:30 WIB

Intisari-Online.com - Sebentar lagi umat beragama Islam akan menjalankan ibadah puasa.

Tentu saat menjalankan puasa makan saat sahur dan berbuka harus dijaga.

Itu dikarenakan perut akan terisi dan kosong dalam waktu yang cukup lama.

Oleh karenanya ada makanan yang cocok dikonsumsi saat sahur dan yang sebaiknya dihindari saat berbuka.

Baca juga: 7 Ciri Orang Berotak Cerdas Namun Berperilaku Bodoh, Jangan Sampai Anda Salah Satunya

Makanan saat sahur

Sahur harus mencakup makanan sehat yang menyediakan energi jangka panjang sepanjang hari. 

Makanan yang menyediakan energi jangka panjang adalah karbohidrat kompleks dan makanan berserat tinggi.

Karbohidrat kompleks adalah makanan yang kaya energi tetapi melepaskan energi ini secara perlahan sepanjang hari. 

Contohnya: gandum, kacang, dan beras.

Makanan yang kaya serat dan juga dicerna secara perlahan antaralain buah-buahan (mentah dan tidak dikupas) serta sayur-sayuran.

Air dan cairan dengan vitamin seperti jus buah segar harus menggantikan minuman berkafein.

Kopi dan teh bersifat diuretik dan meningkatkan kehilangan air lebih cepat melalui buang air kecil, yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Baca juga: Ingat, Jangan Langsung Makan Gorengan dan 5 Makanan Ini Saat Berbuka Puasa!

Makanan saat berbuka puasa

Sudah menjadi kebiasaan bagi umat Islam untuk berbuka puasa dengan air atau kurma. 

Ini membantu mengembalikan gula dan kadar garam dalam tubuh. 

Ini juga merehabilitasi tubuh.

Namun bagi Anda yang menjalankan ibadah puasa, harus menghindari makanan yang berminyak.

Makanan yang digoreng sepert ayam goreng, lumpia goreng, dan keripik kentang goreng tentu tidak disarankan.

Gula tinggi dan makanan berlemak tinggi juga tidk baik dikonsumsi saat berbuka puasa.

Kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.

Bayangkan saja, ketika perut kosong setelah puasa seharian, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan.

Tentunya, saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut.

Karena sulit untuk dicerna, proses untuk mencerna gorengan akan memakan waktu lama serta dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain.

Karena gorengan lebih lama dicerna, perut tidak cepat merasa kenyang.

Jika Anda memiliki saluran pencernaan yang sensitif, gorengan dapat merangsang asam lambung naik yang dapat menyebabkan heartburn (perasaan panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas).

Kandungan lemak jenuh yang ada pada gorengan dapat mengakibatkan asam lambung naik. 

Baca juga: Anda Terperangkap dalam Hubungan yang Tak Sehat? Ajukan Dulu 5 Pertanyaan Ini