Find Us On Social Media :

Buka Puasa Tanpa Kurma Kurang Afdol, Bagaimana Bila Bulan Puasa Jatuh Di Luar Musim Kurma?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 16 Mei 2018 | 16:00 WIB

Intisari-Online.com – Berbuka puasa kurang afdol kalau tidak ada kurma sebagai pencuci mulut. Kalau puasa jatuh di luar musim kurma, bagaimana mereka menghasilkan buah ini di luar musim?

Setiap tahun, bulan puasa kita bergeser ke depan. Itu karena penanggalan Jawa hanya memuat 360 hari dalam setahun. Sedangkan kalender Gregorian yang dipakai secara internasional memuat 365 hari dalam setahun.

Malah tiap 4 tahun sekali ditambah satu hari, menjadi 366, supaya kembalinya musim semi, panas, gugur dan dingin bisa pas lagi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Akibatnya, bulan puasa kalender jawa kita lebih cepat kembalinya. Alias bergeser maju terus. Kadang- kadang jatuh pada "musim kurma", kadang-kadang tidak.

Tapi untung, kurma itu berbunga sepanjang tahun. Hanya kalau berbunganya jatuh pada musim hujan saja, pembentukan buah gagal, karena dikacau oleh air hujan. Lalu dikira berbuah hanya pada musim panas yang kering Agustus – Oktober saja.

Baca juga: Sajian Sehat di Hari Lebaran: 'Cake' Kurma Potong

Kosmopolit

Negeri kelahiran  kurma diduga oasis (wahah) padang pasir Arabi, antara Ethiopia dan Teluk Parsi. Di Babilon yang pantainya menghadap ke Teluk Parsi, kurma diduga sudah dibudidayakan pada tahun 5000 SM dulu.

Oleh para pedagang Arab zaman Jahiliah, kurma itu juga ada yang dibawa ke Mesir. Di sana dikebunkan kira-kira 3.000 tahun sebelum Masehi, sampai ada Firaun yang menyuruh mengabadikannya dengan hieroglyph pada batu dinding makam dalam piramida.

Ketika Iskandar Zulkarnaen dari Masedonia (Yunani tahun 356 sebelum Masehi) menyerbu Mesir, anak buahnya juga membawa kurma ke Yunani.

Ketika orang Arab menjajah Spanyol pada tahun 718 - 1218, negeri ini pun kebagian kurma. Beberapa biarawan Spanyol abad ke-18 kemudian ada yang membawa biji buah Arab itu ke Meksiko, untuk ditanam di halaman biara baru di tanah jajahan sebagai pohon peneduh.

Dari sinilah, ada kurma yang dibawa ke Kalifornia. Sekarang, cucu kurma Arab dari Spanyol itu diperkebunkan dengan subur sekali di Lembah Coachella, yang sama panas dan keringnya dengan gurun pasir Arab.

Baca juga: Ingin Dapatkan Rasa dan Tekstur Kurma yang Enak? Simak 6 Tips Berikut Ini