Find Us On Social Media :

Gunungbunder, Alternatif Ketika Puncak Membosankan

By Agus Surono, Kamis, 8 Desember 2016 | 16:42 WIB

Gunungbunder, Alternatif Ketika Puncak Membosankan

Tempat Wisata Air Panas Ciparai berada di lembah dengan pemandangan yang indah. Di dasar lembah mengalir Sungai Cikuluwung dengan batu-batu besarnya yang menambah eksotis pemandangan. Namun harus hati-hati kala musim hujan. Soalnya debit air sungai bisa-bisa melonjak dengan tiba-tiba.

Untuk menuju ke kawasan ini kita harus menapaki sekitar 200 anak tangga. Anak tangganya sudah diplester meski pagar besi untuk berpegangan terpisahkan oleh selokan kecil sehingga kurang maksimal sebagai pegangan.

Ada beberapa bak berendam di beberapa kamar. Selain itu, air panas juga dialirkan ke delapan pancuran di pinggir Sungai Cikuluwung. Air hangatnya mengandung mineral belerang dan garam. Beberapa pengunjung juga memanfaatkan kerak-kerak di dinding kolam dengan melulurkan kerak itu ke wajah atau badannya. Ada anggapan kerak tadi bisa menghaluskan kulit dan menyembuhkan jerawat.

Dalam perjalanan kembali ke Lalita's House, saya sempatkan mampir ke Curug Ngumpet. Seperti namanya, air terjun ini memang ngumpet di balik dinding tebing. Untuk menuju ke lokasi harus jalan kaki mengikuti jalan setapak menyusuri Sungai Cigamea sejauh sekitar 200 m. Jangan khawatir bahwa lokasinya sempit. Soalnya Curug Ngumpet ibarat rumah ngantong. Sempit di muka, lega di dalam. Silakan mandi sepuasnya di kolam tempat jatuhnya air terjun. Dingin? Tentu saja wong berada di ketinggian 800-an mdpl. Toh ada juga yang mandi sambil telanjang dada meski ia menggigil saat istirahat di atas batu tak jauh dari kolam.

Sebagai tempat tujuan wisata alternatif Gunungbunder memberi nilai lebih. Tak terlalu ramai dan tak terlalu jauh dari Jakarta. Hanya dua hal yang patut diperhatikan: sampah berceceran karena tak ada tempat sampah dan grafiti di batu atau tebing yang mengurangi keindahan.