Find Us On Social Media :

Ada yang Penasaran Mengapa Kantung Kanguru Menghadap ke Depan? Ini Dia Penjelasannya!

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 9 Juni 2017 | 15:15 WIB

Alasan Kantung Kanguru Menghadap ke Depan

Intisari-Online.com – Binatang ini sudah lama kita kenal siluetnya sebagai lambang kecepatan pada ekor pesawat terbang Qantas. Gambarnya juga terpampang bersama burung emu pada lambang negara Australia.

Kangaroo disebut “kang guru” (tapi ditulis kanguru), karena seorang penduduk asli Australia di tepi Sugnai Endeavour, Queensland Utara, menjawab kangar-oo (saya tak mengerti pertanyaan Anda) ketika ditanya oleh Kapten James Cook tahun 1770.

Kapten ini melaporkan hasil penemuannya dalam buku log kapal kayunya sebagai kangaroo. “Penduduk asli sendiri yang mengatakannya!” tulisnya yakin. Maka, seluruh dunia percaya bahwa nama binatang itu begitu, meskipun tidak begitu.

(Baca juga: Hii.. Makhluk-makhluk Penghuni Laut Dalam Ternyata Benar-benar Sangat Menyeramkan (FOTO))

Binatang menyusui lazimnya berdiri di atas keempat kakinya, tapi kanguru tidak. Ia satu-satunya mamalia yang bisa berdiri di atas ekornya, sampai kedua kaki belakangnya yang bebas tidak menapak tanah bisa dipakai menendang lawan.

Binatang itu juga satu-satunya  makhluk di dunia yang bisa memanfaatkan kaki-tangannya sesuai keperluan. Kalau sedang merumput, ia berdiri di atas keempat kakinya.

Kalau mau beringsut, ia mendongakkan tubuh, sehingga kaki depannya melayang di udara, dan ia berdiri di atas tiga “kakinya” saja (ekor dan kedua kaki belakang yang besar).

(Baca juga: Foto-foto Keren dari Sony World Photography Awards 2017 Akan Membuat Kita Takjub!)

Kalau kemudian ia menapakkan kaki depannya di tanah, giliran tiga kaki belakangnya yang terangkat, untuk sekejap kemudian berdiri di atas lima kakinya. Jadilah ia satu-satunya binatang di seluruh dunia yang berkaki lima.

Dengan kaki belakangnya yang lebih besar daripada kaki depan, mereka “berjalan” dengan meloncat-loncat sejauh 4,5 – 6 m. Loncatan kaki belakang yang selalu bersamaan ini bisa begitu cepat sampai lajunya mencapai 14 km sejam.

Mereka tahan berjam-jam meloncat, tanpa menunjukkan rasa lelah. Soalnya, tubuhnya memang mampu mendaur ulang energi.

Tubuhnya juga ikut membantu penyediaan energi. Setiap kali ia meloncat, seluruh tubuh ditekuk, dan memberikan tenaga secara gratis (sesudah mental kembali) kepada loncatan berikutnya. Pada kecepatan 14 km sejam, hampir 2/3 bagian dari energinya didaur ulang lewat otot kaki dan tubuh melar sesudah ditekuk itu.