Seberapa Banyak Konsumsi Serat?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Seberapa Banyak Konsumsi Serat?

Intisari-Online.com – Setelah mengenal jenis dari serat makanan, lalu serat manakah yang sebaiknya kita asup dan seberapa banyak agar bermanfaat bagi tubuh?

Pada prinsipnya, kita perlu mengasup kedua jenis serat makanan yang biasanya diperoleh dari sayur, buah, makanan pokok kelompok biji-bijian atau serealia seperti beras, gandum, jagung, dan havermout, lalu juga kacang-kacangan. Tujuannya agar terhindar dari berbagai permasalahan kesehatan.

Kandungan serat di beras dan gandum sangat tergantung pada pengolahannya. Beras tumbuk dan gandum ekstraksi tinggi atau yang dalam bahasa Inggris disebut whole wheat bread (di Indonesia disebut roti gandum), biasanya berupa roti tawar berwarna cokelat dengan bulir-bulir serat, mengandung lebih banyak serat. Pada umumnya, komposisi serat pada bahan makanan jenis serat tidak larut lebih dominan daripada yang larut.

Seorang dewasa dianjurkan mengonsumsi serat makanan sebanyak 25 – 30 g/hari. Namun ada juga yang menyatakan, asupan serat tergantung dari jumlah kalori yang diasup. Untuk setiap 1.000 kalori, serat yang diasup minimal sebesar 14 g. Serat sebanyak itu bisa diperoleh dari 5 – 6 porsi buah dan sayur. Adapun yang dimaksud dengan 1 porsi sayur adalah 100 g sayur mentah yang siap dimasak, hanya diambil bagian yang dapat dimasak saja. Sedangkan untuk buah, 1 porsi adalah 150 – 200 g bagian buah yang dapat dimakan (tanpa kulit dan biji).

Nah, timbul pertanyaan. Bagaimana jika kira karena satu dan lain hal harus mengasup suplemen. Bolehkah? Saat ini banyak sekali ditawarkan suplemen serat yang mengklaim dapat mencukupi semua kebutuhan serat. Kebutuhan serat memang dapat terpenuhi tapi mengasup serat dari bahan makanan ada manfaat lain yang diperoleh, seperti kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ada hal lain juga. Harga suplemen serat umumnya mahal, sementara buah dan sayur serta kacang-kacangan dan biji-bijian yang begitu melimpah di negeri kita, harganya murah meriah. Pilihan memang di tangan Anda. Tapi bila hendak mengonsumsi serat dalam bentuk suplemen, hendaknya diperhatikan jenis serat yang terkandung agar sesuai dengan keluhan yang dialami. (dr. Idawati Karjadijaja, MS., Sp.GK. – Menu Sehat)