Find Us On Social Media :

4 Tips Mengonsumsi Lemak

By Rusman Nurjaman, Selasa, 26 Maret 2013 | 18:00 WIB

4 Tips Mengonsumsi Lemak

Intisari-Online.com - Tidak semua jenis lemak berbahaya untuk tubuh. Beberapa jenis lemak malah sangat penting bagi kesehatan. Para ahli mengelompokkan lemak menjadi dua macam, yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.

Lemak jenuh berasal dari makanan hewani dan berbahaya untuk tubuh. Lemak ini dapat meningkatkan akumulasi hasil buangan yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga bisa memicu hipertensi, serangan jantung, dan obesitas. Contoh, makanan yang digoreng, santan, minyak goreng yang dipakai berulang, daging berlemak, margarin, mentega, kuning telur, dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti seafood, jeroan, otak dan hati.

Berbeda dengan lemak jenuh, lemak tak jenuh sangat bermanfaat untuk tubuh. Lemak tidak jenuh akan membantu menjaga pembuluh darah jantung dari sumbatan kolesterol. Contoh, asam lemak omega 3 seperti minyak ikan; asam lemak omega 6 seperti kedelai dan jagung, asam lemak omega 9 seperti minyak zaitun, minyak kanola, buah alpukat, dan kacang-kacangan.

Oleh karena itu, agar kandungan lemak dalam makanan yang kita konsumsi itu berdampak baik pada tubuh, pandai-pandailah memilih dan memilah.

Empat saran berikut bakal sangat membantu.

  1. Hindari mengonsumsi lemak jahat. Mengonsumsi makanan berlemak tidak hanya menambah kalori berlebih yang dapat menyebabkan obesitas, melainkan juga dapat menyebabkan faktor resiko terserang banyak penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan osteoartritis.
  2. Perbanyak makan ikan. Para ahli mengatakan bahwa komposisi konsumsi lemak sehat harus tepat, yaitu 1: 4. artinya, 1 porsi asam lemak omega-3 berbanding 4 porsi asam lemak omega-6. Pada kenyataannya, di dalamnya terdapat banyak sekali sumber asam lemak omega-6. Bila sulit mengukur 1: 4, gunakan cara paling mudah, yaitu perbanyak konsumsi asama lemak omega-3 dari ikan karena omega-6 sudah banyak terkandung dalam makanan alami.
  3. Pilih minyak zaitun yang ekstravirgin. Minyak zaitun jenis ini hanya mengalami satu kali proses pengolahan. Zat warna buah yang terkandung di dalamnya pun tidak banyak terbuang dan karenanya masih mengandung zat antioksidan. Sedangkan minyak zaitun jenis lain (light) mengalami proses pemerasan yang berulang-ulang.
  4. Gunakan minyak zaitun bukan untuk menggoreng, tapi untuk diminum langsung, digunakan sebagai salad dressing, atau dicampur pada jus buah. Buah-buahan, terutama yang mengandung zat karotenoid, memerlukan minyak agar dapat diserap oleh usus. Jadi, gunakan minyak yang tepat.

Selamat mencoba!