Find Us On Social Media :

Menelisik Sosok Aman Abdurrahman, Pria yang Kabarnya Digunakan Polri Untuk Meredam Amuk Napi di Mako Brimob

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 12 Mei 2018 | 16:30 WIB

Aman Abdurrahman, yang digunakan poliri untuk meredam amuk narapidana terorisme

Baca juga: Supaya Sahabatnya di Jerman Tak Terbunuh, Albert Einstein pun Menulis Surat pada Presiden AS untuk Menghentikan Pembuatan Bom

“Saya ketua ISIS, pimpinan ISIS, dari mana? Saya bukan ketua ISIS, bukan pimpinan ISIS,” kata Aman dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).

Yang menarik, meski membantah, Aman terang-terangan mengakui kecintaannya pada ISIS.

Saat diperiksa sebagai terdakwa, 27 April 2018, Aman menyebut bahwa orang Islam yang tidak berbaiat atau mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, berdosa.

“Jika ada satu kelompok yang mampu menegakkannya (hukum Islam), sudah ada khilafah itu, maka wajib atas kaum Muslimin untuk membaiatnya, sedangkan yang tidak berbaiat kepada para imam, nanti jahiliyah,” kata Aman.

  1. Ceramah Bersumber Buku Karangan Sendiri

Dikutip dari Kompas.com, 17 April 2018, dalam persidangan terungkap, Aman menggerakkan orang untuk melakukan teror dengan berceramah.

Materi ceramah itu diambil dari buku seri materi tauhid karangannya sendiri.

Aman mengakui, banyak yang menjadikan materi ceramahnya sebagai rujukan.

Selain itu Aman juga dikenal sebagai seorang intektual yang mumpuni ilmu agamanya dan hapal kitab-kitab yang sangat tebal.

Baca juga: Inilah Penjelasan Moeldoko tentang Alasan Napi Terorisme di Mako Brimob ‘Tidak Dihabisi Semua’

Dia banyak menerjemahkan tulisan-tulisan seorang ideolog Islam radikal asal Yordania Abu Muhammad Al Maqdisi dan menyebarkannya lewat teman-temannya ke internet bahkan dari dalam penjara.

Menurut pengamat terorisme UI, Solahudin, tingkat kecerdasan Aman juga bisa dilihat dari rekam jejak akademisnya.