Find Us On Social Media :

Suku Nomaden di Mongolia Terancam Punah Akibat Pembelotan dari Generasi Muda Mereka

By Tatik Ariyani, Sabtu, 12 Mei 2018 | 13:45 WIB

Suku nomaden di Mongolia

Intisari-Online.com - Mongolia pertmana kali bergabung dengan Asian Games di Teheran pada tahun 1974.

Mongolia selalu berpartisipasi dalam ajang ini, namun tidak ikut di tahun 1986 karena boikot.

Selama mengikuti Asian Games, Mongolia selalu meraih medali emas.

Selain prestasi Mongolia dalam Asian Games, Mongolia memiliki fakta yang menarik untuk diketahui.

Baca Juga: Terimbas Letusan Gunung Merapi? Begini 5 Aturan Menghadapi Hujan Abu Vulkanik

Baca Juga: Kerap Mendapat Siksaan, Ini 5 Alasan Wanita Bertahan dalam Hubungan Penuh Kekerasan atau KDRT

Salah satunya, sebanyak 30% penduduk Mongolia adalah nomaden, yaitu hidup berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lain.

Pengembara Mongolia adalah penggembala, yang bertahan hidup dengan bertani atau beternak unta, sapi dan kuda.

Mereka juga pindah dengan memanfaatkan kondisi terbaik dari alam sepanjang tahun.

Dilansir dari CNN, selama ribuan tahun, orang-orang Dukha yang juga dikenal sebagai Tsaatan telah tinggal di hutan terpencil dan dalam di Mongolia bagian utara.

Baca Juga: Semua Warganya Berhak Cantik, Brasil Beri Subsidi Biaya Operasi Plastik

Mereka pindah dari padang rumput yang satu ke padang rumput lainnya setiap tujuh sampai sepuluh minggu.