Intisari-Online.com- Apakah teman-teman pernah menemukan seseorang yang memiliki dua kepribadian yang berbeda saat dia berada di dunia nyata dan dunia maya (media sosial)?
Misalnya, di media sosial kita melihatnya sangat aktif, cerewet, terbuka, bahkan berani memberikan komentar buruk tentang suatu hal.
Namun, di dunia nyata, kita mengenalnya sebagai orang yang pendiam, pemalu, dan tertutup.
Tidak hanya itu, ada juga yang terlihat baik, ramah, dan sopan di media sosial serta sering mendapatkan pujian dari orang lain.
Namun, di dunia nyata dia memiliki karakter yang sangat berbeda, yaitu kasar, sombong, dan lainnya.
Ternyata fenomena seperti ini ada namanya, lo, disebut dengan disinhibition effect.
Disinhibition effect ini merupakan ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan perilaku, pikiran, dan perasaannya di dunia maya.
Kira-kira apa yang membuat mereka memiliki perbedaan karakter di dunia nyata dan di dunia maya?
Baca Juga:Setiap Hari Perempuan Ini Mengaku Dilamar 100 Laki-laki, Ini Lho Musababnya
Ternyata hal ini bisa terjadi karena media sosial memberikan mereka kesempatan untuk:
1. Menjadi Orang Lain
Dalam dunia maya atau media sosial, seseorang bisa menyembunyikan kepribadian aslinya.
Mereka sengaja menciptakan karakter atau sosok baru agar tidak dikenali oleh orang-orang yang ditemuinya di dunia nyata.
Baca Juga:Kisah Penculikan Seorang Wanita Cantik yang Dikubur Hidup-hidup, Menjadi Sejarah Kelam AS Saat Itu
Tujuannya, agar mereka bisa berbuat, berkomentar, serta merasa bebas tanpa takut diserang oleh teman-teman yang dia kenal.
2. Mudah Melarikan Diri
Mereka yang karakternya berbeda di media sosial, kebanyakan adalah orang-orang yang mudah menghindar atau melarikan diri dari masalah yang dialaminya.
Misalnya saja, ketika mereka bersosialisasi di dunia maya, fitur chat onffline atau online sangat mudah diatur.
Bahkan akun media sosial bisa kita non aktifkan dengan mudahnya untuk menghindari permasalahan yang mungkin terjadi.
Inilah sebabnya kenapa beberapa orang di media sosial gampang sekali untuk berkomentar kasar atau menipu orang lain, karena sewaktu-waktu bisa menghilang dan menghindar dari orang lain yang ada di dunia maya.
3. Menunjukkan Keberadaan Diri
Dalam dunia nyata, mungkin seseorang merasa tidak percaya diri dan sering dikucilkan.
Baca Juga:Tak Disangka, Ternyata ada Sosok 'Bidadari' Cantik dalam Pasukan Brimob saat Menyerbu Napi Teroris!
Lalu saat mereka menemukan media sosial, mereka sangat senang.
Media sosial dianggap menjadi ruang atau tempat untuk menunjukkan keberadaan diri, agar orang lain yang ada di dunia maya menganggap mereka ada dan merasa dihargai.
Biasanya mereka mengubah karakter dirinya menjadi seseorang yang baik, keren, dan berbeda dari kenyataannya.
Mereka pun bebas berekspresi di dunia maya serta bisa mendapatkan pujian atau like sebanyak-banyaknya dari orang lain.
Akhirnya dunia maya membuat mereka percaya diri, sementara di dunia nyata mereka tidak dianggap ada.
(Artikel ini telah tayang digrid.id.id dengan judul "Disinhibition Effect, Membuat Pengguna Media Sosial Memiliki Kepribadian Berbeda")
Baca Juga:Urutan Eksekusi Hukuman Mati di Nusakambangan yang Buat Narapidana Tak Kuasa Menahan Tangis