Find Us On Social Media :

Penting untuk Para Orangtua, Ini Langkah Redakan Tingkah Mengamuk pada Anak

By Birgitta Ajeng, Jumat, 26 Mei 2017 | 06:00 WIB

Ini Langkah Atasi Tingkah Mengamuk pada Anak

Intisari-Online.com - Tingkah mengamuk pada anak dipelajari secara kebetulan. Anak-anak berusia delapan belas bulan sampai dua tahun seringkali harus belajar menahan rasa frustrasinya karena harus menunda kepuasan, misalnya ketika ia harus menunggu sampai apa yang diminta diberi, atau ketika ia menerima jawaban tidak.

Jadi, ketika tingkah mengamuk muncul untuk pertama kalinya, seorang anak terbawa atau terhanyut begitu saja oleh kekuatan rasa marahnya sendiri. Alhasil ia bertingkah sedemikian tak terkendalikan, sampai-sampai Anda dan anak itu sendiri terkejut karena tingkah seperti itu belum pernah terjadi.

Berikut ini beberapa langkah untuk mengatasi tingkah mengamuk pada anak seperti yang ditulis di dalam buku The Secrets of Happy Children: Membesarkan Anak Agar Bahagia Melalui Komunikasi yang Harmonis.

(Baca juga: Wajib Dicatat! Inilah 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan Orangtua)

1. Jangan lagi kabulkan keinginannya

Langkah terpenting pertama adalah bersikap tegas. Jangan lagi mengabulkan apa pun permintaan anak kalau ia memintanya dengan mengamuk. Mungkin Anda pernah mengabulkannya (demi pertimbangan ketenangan), tapi cukup sekali itu saja.

2. Jangan gubris permintaan anak yang mengamuk

Sekali amukan muncul, lalukan apa pun yang bisa Anda lakukan untuk menunjukkan bahwa Anda tidak akan menggubrisnya. Ada orangtua yang pergi begitu saja dan berusaha tidak mengacuhkan anaknya yang sedang mengamuk (sesuatu yang sulit dilakukan), ada juga yang memasukkannya ke kamar atau ke mobil.

(Baca juga: Tak Perlu Panik saat Bayi Cegukan, Ini Cara Efektif Mengatasinya)

Terserah Anda dan tergantung situasi, bentuk tindakan mana yang bisa dilakukan untuk menolak amukan. Yang lebih penting lagi adalah usaha mencegah amukan tidak lagi diulangi oleh anak.

3. Follow up

Kalau amukan anak sudah selesai, jangan biarkan sampai di situ. Jelaskan kepada anak bahwa mengungkapkan rasa marah dengan cara seperti itu tidak pantas dilakukan.