Find Us On Social Media :

Eva Braun: Meski Membunuh Banyak Jiwa tapi Hitler Sangat Mencintai Anak-anak

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 10 Mei 2018 | 16:45 WIB

Bagaimana Eva sampai bertemu dengan Hitler ? Apakah  ia berhasil menginfiltrasikan diri kedalam “istana" menurut gaya Lola Montez yang bermodal keindahan dan kegenitan?

Baca juga: Ketika Adolf Hitler Terlihat di Wina dengan Pengawalan Tentara SS dan Menginap di Hotel Mewah

Eva lahir tahun 1912 di Munich. Orang tua dari golongan klas menengah. Seperti gadis-gadis lain dari provinsi ia datang ke Berlin mengadu untung. Ia ingin hidup bebas dari suasana rumah yang menekan. Dunia film menarik minatnya. Ia mau menjadi bintang film.

Untuk mencapai layar putih, jalan terdekat ialah bekerja pada seorang ahli foto. Kebetulan seorang fotografi butuh tenaga Eva datang pada Hoffmann dan membantunya sebagai sekretaris.

Hoffmann adalah seorang fotograf tanpa bakat besar dan yang tak pernah bisa menggunakan baik kesempatan yang diberikan oleh Hitler. Hanya pada permulaan perjuangan partai Nazi, ia membantu dengan membuat gambar penganan-penganan anggota partai dan bekerja sama dengan surat kabar Nazi.

Hitler yang selalu ingin mendapat foto bagus, kerapkali datang melihat-melihat ketempat Hoffmann. Disana ia bertemu dengan Eva, yang bertugas khusus memilih dan mengatur foto-foto Hitler.

Rupanya Eva kerap dikirim ke tempat kediaman Hitler untuk meminta “persetujuan". Dan ia tidak menyembunyikan kekagumannya akan Hitler.

Baca juga: Begini Prediksi 'Brutal' Peramal atas Telapak Tangan Hitler pada Pertengahan Abad 20

Rambut dan mata Eva mengingatkan Hitler akan Stephani, gadis pujaannya sewaktu remaja. Pertemuan semakin sering. Dan dalam album Eva, tersimpanlah menu pesta pertama dan bunga pertama yang diberikan oleh Hitler kepadanya.

Rupanya Eva berkenan kepada hati Hitler. Ia tahu diri dan bisa menyimpan rahasia. Kalau gadis lain dengan pongah akan mencanangkan “saya diundang Hitler" atau “Hitler memujiku", maka Eva tetap membisu.

Terhadap kawan-kawannya yang paling intimpun ia tutup mulut. Bahkan juga dihadapan orang tuanya tidak pernah ia menyinggung-nyinggung tentang hal itu.

Dari catatan hariannya ternyata bahwa pada tahun 1938 Eva sudah lima tahun menjadi “maitresse" Hitler. Ia dihujani hadiah, dan diam disuatu rumah mewah yang disewa Hitler untuknya didekat Kaiserdamm.