Eva Braun: Meski Membunuh Banyak Jiwa tapi Hitler Sangat Mencintai Anak-anak

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com – Banyak wanita-wanita cantik didesas-desuskan mempunyai hubungan istimewa dengan Hitler.

Di antaranya yang paling terkenal bernama Eva Braun, seorang gadis berambut pirang, dengan mata biru dan gaya yang lembut. Selama l7 tahun ia hidup dalam bayangan Fuhrer dan puas menjadi “rahasianya".

Hanja album kenang-kenagannya yang diketemukan kemudian, membuka banyak segi-segi kehidupan Hitler yang belum banyak dikenal.

Angan-angan bicara

Seperti kebanyakan wanita muda, Eva suka mengumpulkan foto-foto dan souvenir-souvenir. Koleksinya bukan suatu hasil jepretan kamera atas kejadian-kejadian penting dalam sejarah. Yang menarik perhatian gadis seperti Eva hanyalah apa-apa yang menyangkut pribadinya.

Baca juga: Lewat Operasi Rahasia, Inggris Berencana Bunuh Adolf Hitler tapi Batal karena Ia Malah Membantu Sekutu, Kok Bisa?

Ini lumrah dengan orang-orang muda sebayanya. Album mereka berisikan gambar pacar yang berangkat perang, piknik sekolah ke hutan-hutan, atau foto ayah-ibu, adik-adik serta kucing-kucing mereka.

Nah, bagi Eva, kawannya bernama Adolf Hitler, kediamannya di Berchtesgaden, dunianya relung kecil yang teduh di Alpen daerah Bavaria.

Album-album yang pertama sederhana sekali. Sebuah buku tulis dengan sampul kertas biru anak sekolah. Disana terlekat foto-fotonya sewaktu ia kanak-kanak, seorang gadis remaja, pesta dansa dan “boy friend"nya yang pertama.

Di antara gambar-gambar itu terpampang wajah ganteng. Al Jolson, bintang populer dari film bicara yang pertama-tama.

Berbeda sekali album-album yang selanjutnya. Sampulnya berlapis kulit mengkilat, dengan huruf E.B. yang tertulis dalam emas. Para agen detektif Amerika menyangka itu terbuat dari kulit manusia. Tetapi itu hanya legenda.

Baca juga: Adolf Hitler Ternyata Pernah Ditikung Orang Kepercayaannya dan Dikibuli Ramalan Bintang, Ini yang Kemudian Terjadi

Dengan rapi dan saksama photo itu diatur menurut kepentingannya. Juga disitu dipasangnya acara-acara pesta, pertemuan-pertemuan yang mengesankan. Disini tampak dia bersama Hitler dalam album-albumnya yang pribadi atau yang dipersembahkan kepada Hitler.

Dibawah foto-foto itu ia tidak memberi komentar: “Saya dan Adolf Hitler". Tetapi selalu “Saya dan Fuhrer" Dari sini jelas kemana angan serta cita-citanya melambung. Ia ingin menjadi “Nyonya terbesar di Jerman”.

Hitler yang intim

Lembaran-lembaran ini menunjukkan bahwa Eva mempunyai tempat dalam hati Hitler. Pada saat-saat yang gawat seperti malam sebelum perjanjian dengan Russia ditandatangani atau hari pemakluman perang, Hitler ada disamping Eva.

Negarawan yang sibuk, butuh meneduhkan urat saraf. Dan Eva merupakan “oasis kedamaian" bagi Hitler.

Disini tampak seorang Hitler yang lain. Dalam pakaian preman yang seringkali tidak baik potongannya atau kedodoran. Seorang lelaki yang bisa lembut hati, ongkang-ongkang sambil mengisap pipa.

Ya, seorang bapak keluarga yang merasa bahagia dengan tinggal dirumah, minum kopi atau bertiduran diterik matahari dikebun.

Baca juga: Ramalan Nostradamus: Napoleon, Hitler, dan Tokoh di Timur Tengah dalam Perang Dunia

Sejajar dengan nada album-album ini adalah sebuah dokumentasi lain yang terdapat diantara milik Eva Braun. Dalam suatu peti yang dilengkapi dengan air-condition dan alat pengukur kelembaban, tersimpan sebuah film.

Panjangnya 26 m dan lebarnya 16 mm. Film ini mengabadikan adegan-adegan yang mesra antara Eva dan orang gede yang menggetarkan Eropa waktu itu. Didepan Hitler ia berpose dengan bebas, ketawa terbahak-bahak atau mencingir seenaknya.

Dan Hitler menurut saja didudukkan disampingnya. Sungguh seorang pacar yang manis. Sedang disekeliling mereka berseri-seri wajah kawan-kawan akrab, tamu-tamu seniman dan orang-orang muda yang gembira dan bahagia.

Eva sendiri tampak sebagai seorang wanita bertubuh indah, ballerina, akrobat dan perenang yang lihai. Ia meluncur dengan ski, memanjat gunung. Seorang wanita yang berfisik sempurna. Wanita idaman Jerman.

Seperti Lola Montez?

Bagaimana Eva sampai bertemu dengan Hitler ? Apakah ia berhasil menginfiltrasikan diri kedalam “istana" menurut gaya Lola Montez yang bermodal keindahan dan kegenitan?

Baca juga: Ketika Adolf Hitler Terlihat di Wina dengan Pengawalan Tentara SS dan Menginap di Hotel Mewah

Eva lahir tahun 1912 di Munich. Orang tua dari golongan klas menengah. Seperti gadis-gadis lain dari provinsi ia datang ke Berlin mengadu untung. Ia ingin hidup bebas dari suasana rumah yang menekan. Dunia film menarik minatnya. Ia mau menjadi bintang film.

Untuk mencapai layar putih, jalan terdekat ialah bekerja pada seorang ahli foto. Kebetulan seorang fotografi butuh tenaga Eva datang pada Hoffmann dan membantunya sebagai sekretaris.

Hoffmann adalah seorang fotograf tanpa bakat besar dan yang tak pernah bisa menggunakan baik kesempatan yang diberikan oleh Hitler. Hanya pada permulaan perjuangan partai Nazi, ia membantu dengan membuat gambar penganan-penganan anggota partai dan bekerja sama dengan surat kabar Nazi.

Hitler yang selalu ingin mendapat foto bagus, kerapkali datang melihat-melihat ketempat Hoffmann. Disana ia bertemu dengan Eva, yang bertugas khusus memilih dan mengatur foto-foto Hitler.

Rupanya Eva kerap dikirim ke tempat kediaman Hitler untuk meminta “persetujuan". Dan ia tidak menyembunyikan kekagumannya akan Hitler.

Baca juga: Begini Prediksi 'Brutal' Peramal atas Telapak Tangan Hitler pada Pertengahan Abad 20

Rambut dan mata Eva mengingatkan Hitler akan Stephani, gadis pujaannya sewaktu remaja. Pertemuan semakin sering. Dan dalam album Eva, tersimpanlah menu pesta pertama dan bunga pertama yang diberikan oleh Hitler kepadanya.

Rupanya Eva berkenan kepada hati Hitler. Ia tahu diri dan bisa menyimpan rahasia. Kalau gadis lain dengan pongah akan mencanangkan “saya diundang Hitler" atau “Hitler memujiku", maka Eva tetap membisu.

Terhadap kawan-kawannya yang paling intimpun ia tutup mulut. Bahkan juga dihadapan orang tuanya tidak pernah ia menyinggung-nyinggung tentang hal itu.

Dari catatan hariannya ternyata bahwa pada tahun 1938 Eva sudah lima tahun menjadi “maitresse" Hitler. Ia dihujani hadiah, dan diam disuatu rumah mewah yang disewa Hitler untuknya didekat Kaiserdamm.

Akan tetapi ketika Hitler berkunjung kepada Hoffmann dalam suatu perjamuan, yang tampak antara Hitler dan Eva hanyalah pertemuan formil antara seorang besar dengan sekretares yang kecil.

Baca juga: Mau Tahu Kehidupan Adolf Hitler? Kita Bisa Melihatnya dalam Arsip Washington

Salamnya kepada Eva tidak lain dari yang biasa. Mereka berjabatan tangan seperti tamu lain-lainnya. Sikap Eva adalah sikap seorang pegawai kecil yang menerima kehormatan menyambut seorang pembesar. Tetapi dibawah foto-foto itu Eva menulis: “Meski begitu ia mengenal saya dengan baik ".

Sebenarnja, watak Eva yang “reserved" (tak suka menonjolkan diri) itulah yang membedakan dirinya dari Madame Pompadour atau Lola Montez, meskipun mereka masing-masing berhasil menginfiltrasikan dirinya kedalam rumah tangga orang-orang besar.

Jauh pula perbedaan Eva dari tokoh Madame Macbeth yang membisikkan ambisi kedalam telinga suaminya. Eva tidak ada minat akan politik. Dan justru inilah yang memikat hati Hitler.

Di dekat Eva, soal-soal kenegaraan yang ruwet amblas seketika, dan kepala bisa istirahat barang sebentar. Sebaliknja bila Hitler ada pengin ngomong dengan leluasa ia bisa menandaskan semuanya, tanpa bantahan sedikitpun dari Eva.

Dari kalangan pejabat-pejabat tinggi yang banyak bergaul dengan Hitler Eva mendapat penghargaan. Fieldmarshal von Keiter berkata bahwa Eva yang elegan mungil dengan kaki-kakinya menggiurkan itu, simpatik kepada semua.

Baca juga: Panzer III Maus, Tank Terbesar di Dunia Andalan Hitler yang Produksinya Dibatalkan karena Tak Ada Jembatan yang Bisa Dilintasinya

Dan ini berarti baik bagi rumah tangga Hitler. Tamu-tamu dan koleganya merasa senang datang kerumahnya. Bunga-bunga tersedia, alat-alat teratur rap, menu terpilih dengan selera yang cocok untuk para undangan dan pertemuan sosial diorganisir dengan baik.

Ini semua karena kehadiran Eva disana. Ya, tanpa dia kediaman Hitler hanya akan menyerupai penjara.

Dengan gelora asmara?

Hitler bukan orang golongan sentimentil. Tapi ia bukan pula lelaki yang tidak mengenal apa yang sekarang disebut “gula-gula". Banjak nama-nama wanita cantik tersangkut dalam hubungan ini. Ada disebutkan Reni Riefensthall, Baarova d'Olga Tschechova.

Juga Jenny Haug, saudara sopirnya, Erna Hanfstanegl, dan Winifred Wagner, menantu komponis yang terkenal itu. Memang Hitler sendiri mengaku betapa ia mengagumi wanita-wanita molek.

Hanya saja orang-orang Berlin tak berani membuka mulut usil, takut ditangkap mata-mata Hitler.

Maka sebagian dari rakyat Jerman tidak tahu macam apa sebenarnja “bapak" Nazisme itu. Berita yang ditiupkan dari kalangan kawan-kawan Hitler ialah bahwa ia mempunyai moral yang luar biasa. Hitler suka ihidup wadat.

Baca juga: Dari Hitler Hingga Putri Diana, Inilah Foto Terakhir Para Tokoh Dunia Sebelum Mereka Meninggal

Atau malah sedikit banyak membenci kaum Hawa. Dalam benteng di bawah tanah di front Russia, Hitler pernah berkata, “Kesempatan ada. Banyak wanita terpesona kepada pribadi saya. Tapi mengapa saya tidak kawin? Hanya untuk meninggalkan wanita saja? Tidak. Tidak ada pikiran untuk kawin.”

Tetapi itu semua hanya “ngecap” saja. Sudah pada tahun 1928 Hitler mengalami peristiwa cinta. Geli Raubal nama gadis yang membuatnya tidak tahan hidup membujang. Pada waktu itu ia menyewa sebuah villa di Berchtesgaden, dan untuk mengurus rumah tangganya ia minta Angela Raubel, saudara seayahnya, datang ke sana.

Bersama Angela datang pula kedua puterinya, Geli dan Fridel. Segera saja panah Cupido menyasar ke hati Hitler dan Geli tak pernah lagi berpisah dari sampingnya. Hampir telah menjadi rahasia umum bahwa kemudian Geli tinggal di kamar kediaman Hitler yang disewanya di Munich.

Hanya perhubungan yang intim itu tidak bertahan lama. Tanggap 17 September 1931 mereka bertengkar dengan hebat. Keesokan harinya Geli kedapatan mati menggeletak, dengan lubagn pelor di hatinya.

Orang mengira ia dibunuh Hitler karena cemburu, meskipun pengadilan membersihkannya dari dakwaan. Nyatanya Hitler pergi ke Vienna mengunjungi kuburan kekasihnya dan berbulan-bulan hatinya tak terhibur.

Baca juga: Tiger Tank Paling Mematikan Andalan Hitler Ini Menjadi Cikal Bakal Lahirnya Tank Leopard II yang Dimiliki TNI AD

Karena luka asmaranya ini ia dikatakan masih kehilangan akalnya ketika ia bertemu dengan Hindenburg.

Beberapa tahun kemudian, perkabungannya tidak tahan lagi. Kehadiran wanita sangat dibutuhkan. Eva datang dan memibikin ia lupa kesedihannya. Akan tetapi sampai akhir, cintanya kepada Geli tak pernah terhapus.

Setiap ulang tahun kematiannya ia menaruh bunga atas kuburnya. Malahan Eva sendiri mau juga mewakili Hitler mengerjakan itu. Suatu pertanda bahwa antara Hitler dan Eva tidak bertiup taupan asmara menderu yang membuat orang gampang cemburu.

Memang kurang tepat menjajarkan pasangan Eva-Hitler dengan Clara Petacci-Musolini. Benar ada kesamaan, Eva seperti juga Clara, diam-diam menjadi “simpanan” orang besar, mengeruk untung untuk keluarganya, dan akhirnya merangkul nasib yang sama dengan lelaki mereka.

Tetapi toh ada perbedaan besar. Antara Clara dan Mussolini menggelora asmara yang berapi. Clara mengorbankan segalanya untuk kekasihnya dan memilih Mussolini bukan pertama-tama karena ia pembesar negara.

Baca juga: 4 Wanita yang Sempat Menjalin Hubungan Dengan Adolf Hitler, Salah Satunya Bahkan Menemani Hitler Sampai di Penghujung Usianya

Sedang antara Hitler dan Eva hanya sebaliknya yang kelihatan. Tidak ada suasana cinta yang meluap-luap. Hitler memilih Eva seperti seorang pertapa memilih bukunya dan sebaliknya Eva memilihnya pertama-tama karena ia memberi kesempatan untuk menjadi “Nyonya Besar”.

Anak lelaki yang penuh rahasia

Di Berchtesgaden Eva suka dikerumuni anak-anak kecil. Lima album penuh dengan gambar-gambar mereka yang segar. Mereka adalah anak-anak saudaranya dan kawan-kawan karibnya di situ.

Ratusan foto mereka terletak di lembaran kenangan itu, bersama dengan Eva maupun Hitler. Memang aneh. Hitler yang tidak segan menyabut ratusan ribu jiwa itu suka dikerumuni anak-anak. Justru di sini tampak segi kemanusiaannya.

Tetapi di antara bocah-bocah itu ada satu yang istimewa. Ia paling banyak digandeng Hitler. Tambahan lagi, rupanya mirip seklai dengan Hitler. Persis seorang Hitler yang cilik, dalam pakaian monyet.

Ia tidak pernah dipotret sendirian, melainkan selalu bersama Eva atau Hitler. Siapakah anak ini? Mengapa Hitler yang tidak suka dipotret di muka umum, meluangkan waktu untuk berpose dengan anak kecil yang tak berarti itu?

Baca juga: Dikenal sebagai Remaja Putus Sekolah dan Gembel Jalanan, Adolf Hitler Muda Disebut Punya Sorot Mata Sangat Mengerikan

Ya malahan sampai 150 kali. Sungguh suatu keanehan. Rahasia dari album-album ini.

Dua hari sebelum ajal

Perang mengamuk dan Jerman makin terdesak. Hilter sangat memperhatikan keselamatan Eva. Wanita ini tidak boleh mengunjungi Berlin, tidak pula naik kapal terbang, meskipun dalam album sering kali terlihat bersama dengan kapal terbang pariwisata.

Akan tetapi, pada tanggal 15 April 1945 Eva melanggar perintah Hitler. Ia datang ke Berlin, untuk “menggabungkan diri dengan nasib orang yang dicintainya”. Sungguh suatu teka-teki, bagaimana para pengawalnya berani melepaskannya dari Berchtesgaden.

Adalah misteri bagaimana ada orang yang mengantarkan Eva ke Berlin, suatu perbuatan yang menantang hukuman berat dari diktator Jerman?

Rupa-rupanya semua ini disetujui Hitler kalau tidak malahan diperintahnya. Ini mengingat tidak adanya tanda-tanda bahwa Eva pernah berani melawan kehendak Hitler, dan bahwa Hitler telah menjanjikan kepada dunia bahwa ia adalah “seorang pahlawan Wagner yang mati bersama kekasihnya”.

Yang terang ialah bahwa dua hari sebelum kematiannya pada 29 April 1945 janji Hitler kepada orang tua Eva dipenuhi. Eva dinikahi dengan resmi.

Esok harinya mereka berdua bunuh diri. Bensin dituang atas mayat mereka. Dan api menjolak ke udara keabu-abuan. Seperti dalam opera. Begitulah memang yang dikehendaki Hitler. (Historia)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1966)

Baca juga: Adolf Hitler Perintahkan Pasukannya Bertindak Seperti Gangster, Nyawa Rekan Sendiri dan Jutaan Warga Yahudi pun Melayang

Artikel Terkait