Zoya sendiri akhirnya pindah ke Kiev bersama dua anaknya.
Kembali ke kota model Soviet yang dibangun pertama kali pada 1970-an itu, Zoya merasa sulit berdamai dengan masa lampau. Ia hampir tidak menemukan bekas apartemennya, semuanya telah berubah menjadi semak belukar dengan pohon tumbuh di sana-sini.
Semua kamar kosong, kaca hilang dari jendelanya, dan semuanya hancur. Yang membuat Zoya lebih kesal adalah semua barang-barang yang ia tinggalkan telah hilang tak berbekas. Meskipun ada larangan mengambil apa pun dari zona radiasi, beberapa barang telah diselundupkan keluar zona oleh penjarah.
“Kami mengunci apartemen kami ketika meninggalkannya. Penjarah tidak mungkin bisa membukanya, kecuali mereka mendobraknya,” lanjut Zoya. “Kami masuk, dan rasanya ingin menangis, terdiam, dan seperti mati rasa ketika melihat semuanya. Rasa sakit itu, menggumpal di dalam dada.”
Meski rasa sakit itu tidak bisa dihilangkan begitu saja, Pripyat, bagi perempuan yang kini berusia 64 tahun itu, tetaplah rumahnya. Ia masih mengingat tiap sudut kota tersebut, seperti toko-tokonya, jalan-jalannya, dan tetenger lainnya.